KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM YANG TELAH MEMILIKI SERTIFIKAT PENDIDIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 01 PEKANBARU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Yang Telah Memiliki Sertifikat Pendidik serta faktor dominan yang mempengaruhi Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Yang Telah Memiliki Sertifikat Pendidik di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 01 Pekanbaru. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data penulis adalah guru Pendidikan Agama Islam yang telah tersertifikasi yang berjumlah empat guru. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Dokumentasi penulis gunakan untuk mengumpulkan data-data guru. Observasi penulis lakukan untuk trianggulasi data dokumentasi dengan fakta dikelas. Obeservasi dilakukan sebanyak 3 kali tatap muka pembelajaran tiap-tiap guru, dimana guru yang telah tersertifikasi berjumlah 4 guru maka penulis melakukan 12 kali observasi. Setelah penulis mendapatkan hasil observasi dilapangan maka penulis melakukan wawancara. Wawancara penulis lakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada guru Pendidikan Agama Islam mengenai faktor dominan yang mempengaruhi kenerjanya disekolah tersebut. Sedangkan teknik analisis data yang penulis gunakan adalah teknik deskriptif kuantitatif persentase dengan demikian disajikan melalui tabel frekuensi yang bertujuan menggambar secara tepat kejadian yang akan diteliti sesuai data yang diperoleh oleh penulis kemudian dianalisis. Hasil penelitian dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Yang Telah Memiliki Sertifikat Pendidik di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 01 Pekanbaru sudah dikategorikan sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis lakukan dengan memperoleh persentase rata-rata pada rentang penilaian 81-100%. Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan di sekolah, faktor yang mempengaruhi Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Muhammadiyah 01 Pekanbaru dikarenakan latar belakang pendidikan guru yang mengajar, pengalaman mengajar guru, keadaan kesehatan guru, sarana yang tersedia di sekolah, lingkungan kerja fisik, serta kepemimpinan dari kepala sekolah tersebut