PELAKSANAAN LIMA PILAR BUDAYA ORGANISASI BISNIS SYARIAH DI PASAR SYARIAH ULUL ALBAB SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR

Secara umum perusahaan atau organisasi terdiri dari sejumlah individu dengan latar belakang berbeda, kepribadian, emosional dan ego yang beragam. Hasil dari interaksi atau aktivitas tersebut membentuk budaya organisasi. Banyak bukti yang menggambarkan bahwa suksesnya suatu organisasi disebabkan karena budayanya yang begitu kuat yang membuat organisasi itu lebih percaya diri dan akhirnya menjadi lebih efektif. Budaya organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota suatu organisasi. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: (1) bagaimana pelaksanaan lima pilar budaya organisasi bisnis syariah di Pasar Syariah Ulul Albab Siak Hulu Kabupaten Kampar, (2) faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan lima pilar budaya organisasi bisnis syariah di Pasar Syariah Ulul Albab Siak Hulu, (3) bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap pelaksanaan lima pilar budaya organisasi bisnis syariah di pasar syariah ulul albab. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan berusaha menggambarkan hasil penelitian apa adanya. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian diolah dalam bentuk kata-kata atau teks yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk deskripsi. Subjek dalam penelitian ini adalah Pengelola Pasar dan Dewan Syariah Pasar Syariah Ulul Albab. Sedangkan objek penelitian ini adalah budaya organisasi bisnis syariah di Pasar Syariah Ulul Albab. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dari penelitian tersebut dapat diketahui pelaksanaan lima pilar budaya organisasi bisnis syariah di Pasar Syariah Ulul Albab belum sepenuhnya terlaksana meskipun budaya organisasi yang ada dapat dikatakan sudah dianggap baik dan dapat diterima oleh para anggota Hal itu disebabkan karena faktor moralitas individu pada diri masing-masing anggota, dan lemahnya sistem pengawasan oleh dewan syariah maupun oleh pengelola pasar. Faktor yang mendukung dalam pelaksanaan lima pilar budaya organisasi adalah motivasi, nilai dan keyakinan, lingkungan kerja, dan peran pemimpin. Faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan lima pilar budaya organisasi adalah dimensi etika dan moralitas anggota, kurangnya kedisiplinan anggota, kurangnya partisipasi anggota dan kurangnya ketegasan Dewan Syariah dalam pengawasan. Pandangan Ekonomi Islam terhadap pelaksanaan lima pilar budaya organisasi bisnis syariah di pasar syariah ulul albab yakni, Ekonomi Islam memandang perlu adanya penampilan dan penjabaran detail mengenai elemen-elemen dasar budaya organisasi perusahaan yaitu, elemen artifact, elemen beliefs value and attitude, serta elemen asumsi dasar. Selain ketiga elemen tersebut, Ekonomi Islam memandang perlu adanya landasan dalam pelaksanaan budaya organisasi bisnis syariah, yakni landasan tauhid, khilafah (kepemimpinan), dan ‘adalah (keadilan). Kata kunci: Budaya Organisas