PEMIKIRAN PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAYYID QUṮB DALAM TAFSIR FῙ ZILᾹL AL-QUR’ᾹN SURAT AL-ISRᾹ’ AYAT 23-39

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh posisi manusia yang merupakan khalīfaḧ fī al-arḏ dan bertugas untuk menjaga alam untuk tetap aman dan damai. Tetapi, dalam kenyataan hidup manusia persoalan akhlak merupakan permasalahan serius yang menimpa bangsa Indonesia. Karena itu, demi untuk menghindari makin terperosoknya krisis akhlak tersebut, maka kebutuhan akan nilai-nilai agama sangat diharapkan, salah-satunya adalah dengan kembali kepada al-Qur’ān yang merupakan salah-satu pedoman hidup umat Islam, karena hanya manusia yang berakhlak saja yang bisa mengendalikan dirinya demi terciptanya kehidupan damai dan penuh sejahtera. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep pemikiran Sayyid Quṯb tentang pendidikan akhlak (berprilaku) serta apa prinsip dan landasan akhlak (berprilaku) bagi Islam dalam membangun syistem kehidupan yang terdapat dalam tafsirnya Fī Ẕilāl al-Qur’ān surat al-Isrā’ ayat 23-39? Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjawab dan merespon berbagai fenomena yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) atau penelitian literatur murni. Data-data yang terkait dengan studi ini dikumpulkan melalui studi pustaka. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Tafsir Maudhu’iy, dengan merujuk pada al-Qur’ān dan kitab Tafsir Fī Ẕilāl alQur’ān sebagai data primer dan buku-buku serta literatur lain yang berkaitan dengan isu-isu yang dibicarakan seprti kitab al-Qur’ān al-‘Azῑm karya Ibnu Katsῑr, Tahdzibul al-Akhlaq wa Tathbirul A’raq, Ihya’ ‘Ulum ad-Din dan Manhaj Al-Tarbiyah Al-Islamiyah, Fiqh Al-Daʻwah, Evolusi Moral, Fi Al-Nafsi Wa AlMujtama’, Sistem Pendidikan Islam, Maʻalim fī Al-Ṯarīq, Manhaj Hidup Muslim yang merupakan karangan Sayyid Quṯb sebagai data sekunder. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: Menurut Sayyid Quṯb bahwa, kelompok ayatayat dalam al-Qur’ān surat al-Isrā’ ayat 23-39 menerangkan tentang konsepkonsep pendidikan akhlak (berprilaku). Adapun konsep-konsep pendidikan akhlak (berprilaku) tersebut adalah berawal dari perintah untuk bertauhid dan larangan berbuat syirik kepada Allah serta perintah berbakti kepada orang tua; menolong orang-orang miskin, kerabat, dan anak jalanan; anjuran untuk tidak bersikap boros; larangan melakukan pembunuhan terhadap anak-anak; larangan hubungan seks di luar nikah; larangan melakukan pembunuhan tanpa ada alasan yang benar; tuntunan untuk memperhatikan anak-anak yatim; perintah untuk menyempurnakan takaran dan timbangan; tuntunan agar hati-hati (klarifikatif) dalam mencari kebenaran; ajaran untuk tidak berjalan di muka bumi dengan sombong, yang semuanya menurut Sayyid Quṯb berlandaskan kepada sebuah konsep dan prinsip terbesar yang menjadi landasan bagi orang Islam dalam berakhlak (berprilaku) yaitu, prinsip tauhid kepada Allah SWT