PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 3 TERPADU PEKANBARU

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru sehingga peneliti memberikan solusi kepada guru untuk menerapkan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifkan antara keaktifan belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dibandingkan keaktifan belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru pada materi Kerajinan Tekstil. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan Posttest-Only Control Group Design. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai obsever sedangkan guru yang menerapkan model pembelajaran tersebut. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru dan objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) terhadap keaktifan belajar siswa kelas X pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan pada materi kerajinan tekstil. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan selama lima kali\ud pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Teknik analisis data yang digunakan adalah test t. Berdasarkan penyajian data dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata penerapan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) di kelas eksperimen sebesar 92 %, adapun rata-rata keaktifan belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 84 %, lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol sebesar 61 %. Dari hasil uji t diperoleh nilai thitung>ttabel pada taraf signifikan 5% yaitu (11,20>2,07). Hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti terdapat perbedaan signifikan antara keaktifan belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan adanya perbedaan tersebut, ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara keaktifan belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dibandingkan dengan keaktifan belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan