PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN LIMBAH SAYUR YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN PUPUK CAIR MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL)

Limbah pasar sayur mulai menjadi perhatian mengingat limbah tersebut selain bertambah setiap harinya semakin sulit mencari tempat pembuangan. Limbah tersebut perlu dilakukan pengolahan kembali, s alah satunya pengolahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah limbah tersebut menjadi pupuk organik cair MOL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan terbaik dari lama fermentasi, jenis sayur yang berbeda dan interaksi antara lama fermentasi dan jenis sayur terhadap kandungan pupuk cair MOL. Penelitian dilaksanakan bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan di laboratorium Buangan Padat Padang, Sumatera Barat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jenis sayur yang terdiri dari 3 taraf yaitu (kubis, kangkung dan sawi) sedangkan faktor kedua adalah lama fermentasi yang terdiri atas 2 taraf yaitu (2 minggu dan 4 minggu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi lama fermentasi empat minggu dengan jenis sayur sawi adalah yang terbaik pada kandungan N, K, C-organik dan pH pupuk cair MOL. Empat minggu merupakan lama fermentasi terbaik pada kandungan N, K, C-organik dan pH pupuk cair MOL. Sawi merupakan jenis sayur terbaik pada kandungan N, C-organik dan pH pupuk cair MOL. Kata kunci: Mikroorganisme lokal, fermentasi, limbah sayur dan pupuk cair