PERLAKSANAAN KURSUS PERKAWINAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI ANGKA PERCERAIAN DI MALAYSIA MENURUT HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI KEMAMAN, KUALA TERENGGANU)

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya kursus pra perkawinan yang menjadi syarat wajib mengikutinya bagi pasangan yang ingin berkawin di Kemaman, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah perlaksanaan kursus pra perkawinan di pejabat agama daerah kemaman Terengganu, apakah kondisi perceraian yang berlaku di kemaman Terengganu, bagaimanakah analisa tentang pengaruh kursus pra perkawinan dalam mengurangi angka perceraian di kemaman Terengganu menurut hukum Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlaksanaan kursus pra perkawinan di pejabat agama daerah kemaman Terengganu, untuk mengetahui kondisi perceraian yang berlaku di kemaman Terengganu, dan untuk mengetahui analisa tentang pengaruh kursus pra perkawinan dalam mengurangi angka perceraian di kemaman Terengganu menurut hukum Islam. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilaksanakan di kemaman Terengganu Malaysia, metode analisa data yang digunakan metode kualitatif, subjek penelitian ini adalah masyarakat di kemaman Terengganu. Sementara objek dalam penelitian ini adalah perlaksanaan kursus pra perkawinan di kemaman Terengganu. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 orang karena keterbatasan penulis mengambil 10 orang sebagai sampel dengan menggunakan purposive sampling. Dalam pengumpulan data penelitian, menggunakan teknik wawancara dan observasi. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun metode penulisan dalam penelitian adalah teknik penulisan deskriptif, deduktif dan induktif . Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahawa perlaksanaan kursus pra perkawinan adalah suatu prosedur yang wajib diikuti dengan baik oleh setiap pasangan yang ingin berkawin karena di kemaman angka perceraian semakin hari semakin meningkat ini disebabkan oleh ketidakpedulian mereka terhadap ilmu yang telah diajarkan dalam kursus perkawinan tersebut. Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang menunjukkan pasangan yang sudah berkawin sebelumnya pernah menghadiri kursus pra perkawinan yang mana mereka mempunyai masalah dalam rumah tangga dan berakhir dengan perceraian. Kata Kunci: Kursus Pra Perkawina