PENGARUH PENCATUMAN IZIN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK KOSMETIK MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Ibu-ibu Anggota Asosiasi Industri Pangan Riau (ASPARI))

Penelitian ini berjudul “ Pengaruh pencantuman izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk kosmetik menurut perspektif Ekonomi Islam”. Dilatarbelakangi bahwa masih banyaknya peredaran produk kosmetik ilegal atau yang tidak memiliki izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta banyaknya peminat produk kosmetik yang tidak memiliki izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ini dikalangan masyarakat. Produk kosmetik ilegal ini mengandung zat kimia dalam jumlah tidak wajar, sehingga apabila dikonsumsi akan memberikan efek samping yang membahayakan tubuh. Dalam Islam kita dianjurkan untuk mengkonsumsi apa yang dapat menghindarkan dari kerusakan dirinya. Rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah pencantuman izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik pada ibu-ibu anggota Asosiasi Industri Pangan Riau serta bagaimana tinjauan aspek ekonomi Islam terhadap keputusan pembelian produk kosmetik yang mencantumkan izin BPOM tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah ada pengaruh pencantuman izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap keputusan pembelian produk kosmetik pada ibu-ibu anggota ASPARI, serta menjelaskan tinjauan ekonomi Islamnya. Penelitian ini dilakukan di kantor ASPARI yang berlokasi di jl. Rajawali no 72 Kelurahan Kampoeng Melayu, Sukajadi. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu anggota ASPARI yang berjumlah 126 orang, yang kemudian diambil sampel dengan teknik random sampling yaitu dengan sampel sebanyak 56 orang. Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah ibu-ibu anggota ASPARI. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pencantuman izin BPOM terhadap variable keputusan pembelian produk kosmetik pada ibu-ibu anggota Asosiasi Industri Pangan Riau (ASPARI). Pencantuman Izin BPOM mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dilihat dari koefisien kolerasi menunjukkan hubungan yang cukup tinggi, sedangkan menurut uji determinasi menunjukkan bahwa pengaruh pencantuman izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap keputusan pembelian kosmetik sebesar 61,8%, sedangkan sisanya sebesar 38,2% dipengaruhi oleh variabel lainnya. Tinjauan ekonomi Islam terhadap keputusan pembelian produk kosmetik yang mencantumkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dilakukan oleh ibu-ibu anggota Asosiasi Industri Pangan Riau (ASPARI) berada dalam kondisi yang dibolehkan. Pencantuman izin BPOM pada produk kosmetik, membantu memberikan informasi kepada masyarakat apakah produk tersebut aman dikonsumsi atau tidak