PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP KESADARAN MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KELURAHAN BUKIT KAYU KAPUR KECAMATAN BUKIT KAPUR DUMAI DITINJAU DARI EKONOMI SYARI’AH

Penulisan ini dilatar belakangi oleh masih banyak masyarakat tidak sadar akan kewajibannya untuk membayar pajak, mereka tidak memenuhi yang sekali setahun itu, penduduk harus sadar bahwa kewajiban membayar pajak kendaran bermotor bukanlah untuk pihak lain, tapi untuk memperlancar roda pemerintah dalam mengurusi segala kepentingan rakyat atau penduduk itu sendiri. Kelurahan Bukit Kayu kapur ini ada sebagian masyarakat yang status sosial ekonominya tinggi tetapi kesadaran dalam membayar pajak kendaraan bermotor rendah, dan ada sebagian masyarakat yang status sosial ekonominya rendah tetapi kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor tersebut tinggi. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah terdapat pengaruh yang signifikat antara status sosial ekonomi masyarakat terhadap kesadaran membayar pajak kendaraan bermotor di Kelurahan Bukit Kayu Kapur Kecamatan Bukit Kapur Dumai, Apa factor penghambat pengaruh status social ekonomi masyarakat terhadap kesadaran membayar pajak kendaraan bermotor dikeluran Bukit Kayu Kapur Dumai dan Bagaimana tinjauan dari ekonomi syari’ah mengenai pengaruh status sosial ekonomi masyarakat terhadap kesadaran membayar pajak kendaraan bermotor di Kelurahan Bukit Kayu Kapur Kecamatan Bukit Kapur Dumai. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field research) . Populasi dalam penelitian ini adalah Mayarakat kelurahan bukit kayu kapur sebanyak 12.184 jiwa/orang. Sedangkan sampel yang diambil dengan menggunkan metode Slovin sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Aksidental Sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui , observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, studi pustaka dan ditambah dengan literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif dengan melakukan Uji Intrumen penelitian, dan Uji Hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang kuat antara variabel status sosial ekonomi dengan variabel kesadaran membayar pajak, dimana hal ini dapat dilihat dari hasil analisis Persamaan regresi linear sederhana dari hasil perhitungan statistik didapat sebagai berikut: Y = 23.339+0,973X Arti persamaan regresi linear tersebut adalah Nilai status sosial ekonomi X= 0,973, artinya jika setiap kali variabel status sosial ekonomi (X) bertambah 1% , maka variabel kesadaran membayar pajak (Y) akan bertambah sebesar 0,973, Karena nilai koefisien regresi bernilai (+) maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel status sosial ekonomi (X) berpengaruh positif (+) terhadap kesadaran membayar pajak. Hasil Uji t Menunjukkan bahwa hubungan variabel status sosial ekonomi dengan variabel kesadaran membayar pajak diperoleh nilai thitung = ii 9,477dan t table1,989 ternyata t hitung>ttabel(9,477) > (1,989) maka Hoditolakdan Ha diterima. Dengan demikian terdapat pengaruh antara status social ekonomi terhadap kesadaran membayar pajak. Diperoleh nilai R square 0,478. Artinya adalah bahwa sumbangan pengaruh variabel (status sosial ekonomi) terhadap variabel dependen (kesadaran membayar pajak) adalah sebesar 47,8% dan 52,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Factorfaktor yang menghambat masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor di Kelurahan Bukit Kayu Kapur adalah sebagai berikut: Dalam membayar pajak kendaraan bermotor masyarakat kurang menyadari wajib pajak itu sendiri di karenakan kelalaian dari si wajib pajak itu sendiri, Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat daripembayaran pajak kendaraan bermotor itu sendiri, Masyarakat kurang mengetahui tentang prosedur pemungutan pajak kendaraan bermotor, Status social ekonomi masyarakat yang membuat mereka melalaikan pembayaran pajak kendaran bermotor. Tinjauan ekonomi syari’ah mengenai status sosial ekonomi terhadap kesadaran membayar pajak secara umum telah diperbolehkan dengan prinsip Ekonomi Syari’ah. Hal tersebut dapat dilihat dengan pajak ialah sebagai ibadah tambahan setelah adanya zakat