ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAMPUNG ADAT SAKAI BEKALAR KECAMATAN KANDIS KABUPATEN SIAK

Penelitian Ini dilakukan di Kampung Adat Sakai Bekalar Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu, mengetahui bagaimana proses perencanaan pembangunan dan apa saja faktor-faktor penghambat dalam tahap perencanaan pembangunan tersebut. Sebab, pentingnya perencanaan (musyawarah) dalam proses pembangunan kampung, terutama pada keterlibatan masyarakat dalam mengeluarkkan aspirasi dan ide-ide yang akan menentukan nasib perkembangan kampung adat itu kedepannya. Dalam penelitian ini, Perencanaan Kampung Adat Sakai Bekalar Kecamatan Kandis Kabupaten Siak mengacu pada Buku 6 (enam) Perencanaan Pembangunan Desa yang dikeluarkan oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia dan Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi,, dan wawancara. Responden dalam penelitian ini berjumlah 15 orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan dalam Perencanaan Pembangunan Kampung Adat Sakai Bekalar Kecamatan Kandis Kabupaten Siak dan teknik analisis data yang digunakan bersifat induktif yaitu dengan mengumpulkan data-data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dari ketiga data tersebut dianalisis dan dibuat kesimpulan.Pada penelitian ini dengan mendeskripsikan dan memaknai data dari masing-masing aspek yang dievaluasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif sesuai dengan model yang digunakan pada penelitian ini, hasil penelitian dideskripsikan dengan teknik analisis data untuk masing-masing aspek. Dari hasil pengukuran terhadap masing-masing indikator, maka dapat dinyatakan bahwa proses Perencanaan Pembangunan Kampung Adat Sakai Bekalar Kecamatan Kandis Kabupaten Siak masih sama dengan proses desa-desa yang lain, dikarekan masih belum ada peraturan secara mendetai terkait sistem pemerintahan Kampung Adat tersebut. Baik dari Pereturan Mentri maupun Peratudan Daerah dan masih minimnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan Kampung Adat tersebut, kurangnya informasi dari pihak pemerintah kampung dalam kegiatan musyawarah di tingkat kampung, kurangnya trasnparansi pada setiap agenda perencanaan (musyawarah) di Kampung Adat Sakai Bekalar. Oleh sebab itu penulis menyarankan agar dalam proses perencanaan pembangunan harus bisa melibatkan dari seluruh elemen dan kelompok masyarakat, terutama pada kelompok perempuan yang ada di Kampunng Adat Sakai Bekalar agar dapat menentukan ketepatan sasaran dengan baik, memenejemen kegiatan, dan partisipasi masyarakat. Kata Kunci : Perencanaan Pembangunan, Faktor Penghambat, Kampung Ada