STRATEGI KPUD DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PENYANDANG DISABILITAS DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA KOTA PEKANBARU TAHUN 2017

Kurangnya partisipasi politik dari penyandang disabilitas pada saat pemilihan walikota tahun 2017 dikarenakan keengganan petugas pendata untuk mendata disabilitas di kota Pekanbaru, nyatanya masih ada 190 penyandang disabilitas yang tidak terdaftar dan tidak menggunakan hak pilih. Konsep operasional penelitian ini bentuk-bentuk partisipasi politik konvensional dan nonkonvensional menurut Gabriel Almond dalam jurnal Andriyus, serta menjelaskan apa saja faktor yang menentukan partisipasi politik masyarakat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptifdengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperolehmelalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keseluruhan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Metode analisa data menggunakan reduksi data, display data serta penarikan kesimpulan. Subyek penelitian skripsi ini menggunakan key informan dan informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada difabel yang mengikuti bentuk partisipasi politik non-konvensional, strategi kpu dalam meningkatkan partisipasi politik penyandang disabilitasdalam pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017 adalah masih belum berhasil karena sedikit difabel yang mengikuti kelima bentuk partisipasi politik konvensional. Faktor-faktor yang paling menentukan partisipasi politik penyandangkurangnya kepercayaan kepada paslon, tingkat pendidikan yang rendah sehingga tingkat pengetahuan juga rendah, tidak adanya kemauan dari diri sendiri (sikap apatis dari difabel)selian itu disebabkan juga karena kondiis fisik difabel yang tidak memungkinkan seperti tuna ganda dan tuna grahita, serta faktor keluarga yang cenderung mengkebiri difabel itu sendiri. Kata Kunci: Partisipasi Politik, Penyandang disabilitas