STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH UNTUK MEMINIMALISIR RISIKO DI BMT BINA UMAT MANDIRI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM

Skripsi ini berjudul “STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH UNTUK MEMINIMALISIR RISIKO DI BMT BINA UMAT MANDIRI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM”. Latar belakang penulis mengambil judul ini adalah ingin mengetahui Bagaimana strategi penanganan yang dilakukan BMT Bina Umat Mandiri Untuk Meminimalisir Resiko pada pembiayaan murabahah, Apa Kendala-kendala dalam pelaksanaan strategi penanganan yang dilakukan BMT Bina Umat Mandiri Untuk Meminimalisir Resiko dan bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap strategi penanganan yang dilakukan BMT Bina Umat Mandiri untuk mengatasi pembiayaan bermasalah pada pembiayaan murabahah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan di BMT Bina Umat Mandiri Tambang Kabupaten Kampar. Subyek dalam penelitian ini adalah pimpinan beserta karyawan dan Nasabah BMT Bina Umat Mandiri, sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah strategi penanganan pembiayaan murabahah bermasalah untuk meminimalisir resiko yang dilakukan oleh BMT Bina Umat Mandiri Tambang. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 1 orang pimpinana BMT BUM, 2 orang karyawan BMT dan 30 nasabah pembiayaan bermasalah. Penentuan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yaitu pimpinan dan karyawan BMT Bina Umat Mandiri dan juga nasabah, data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan disimpulkan bahwa Stategi yang dilakukan oleh BMT Bina Umat Mandiri dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah untuk meminimalisir resiko adalah dengan strategi preventive yang dilakukan sebelum dana dikucurkan yaitu melakukan pencegahan pembiayaan ii bermasalah dengan prinsip 5C+1S. kemudian strategi dalam bentuk penyelamatan dan penyelesaian yang dilakukan setelah dana dikucurkan kepada nasabah yaitu Penyelamatan dilakukan dengan (resceduling), (reconditioning), musyawarah dan tahap terakhir yaitu penyitaan jaminan, kemudian adapun kendala dalam pelaksanaan strategi penanganan pembiayaan bermasalah untuk meminimalisir resiko di BMT Bina Umat Mandiri yaitu Debitur beretikad tidak baik, dimana sesuai dengan hasil evaluasi dan identifikasi yang dilakukan oleh pihak BMT, diketahui bahwa nasabah sebetulnya mampu untuk memenuhi kewajibannya untuk menyelesaikan pembiayaannya kepada BMT sebagai kreditur, namun nasabah dengan sengaja tidak menyelesaikan masalah pembiayaannya atau dengan sengaja melarikan diri/tidak jujur. Selanjutnya Strategi penanganan di BMT Bina Umat Mandiri dalam mengatasi pembiayaan bermasalah tidak bertentangan dengan ajaran islam karena BMT Bina Umat Mandiri tidak pernah melakukan suatu tindakan yang menzalimi nasabah BMT seperti pemaksaan dan lain-lain akan tetapi pihak BMT memberikan tenggang waktu pembayaran bagi nasabah yang belum mampu membayar kewajibanya, selain itu BMT memberi keringanan kepda nasabah yang telat bayar dengan tidak dikenakan denda kepada nasabah,penanganan dilakukan dengan prinsip keimanan, kekeluargaan, keadilan dan kebersamaan