IDENTITY FORMATIONPADA GAY

Keberadaan kaum gay di tengah-tengah masyarakat senantiasa dihadapkan pada tatanan hukum, norma, nilai-nilai dan serta stereotip yang berlaku di masyarakat. Situasi tersebut berpotensi menghasilkan reaksi dan perlakuan yang bermacammacam baik positif maupun negatif yang dapat menghambat pembentukan identitas kaum gay. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana identity formation serta faktor yang mempengaruhi terbentuknya identitas pada gay. Responden dalam penelitian ini berjumlah lima orang dengan status dua yang hidden, dua yang coming in dan satu yang coming out. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Data diperoleh melalui metode wawancara dan catatan lapangan. Berdasarkan analisis data terdapat lima tahapan identity formation pada gay yaitu identity confusion, identity comparasion, identity tolerance, identity acceptance dan identity unconsistent. Identitas sosial terjadi lebih awal dibandingkan identitas diri, identitas sosial terjadi pada tahap identity comparasion dan identity tolerance sedangkan identitas diri terjadi pada tahap identity acceptance. Central fenomena dalam penelitian ini ditemukan bahwa ada tahap identity unconsistent yang dialami oleh kelima responden. Identity unconsistent ini menunjukan adanya harapan gay untuk berhenti menjadi gay dan menikah dengan lawan jenis. Kata-kunci : Gay, Identity Formation, Identity Unconsisten