MINAT KONSUMEN TERHADAP KOSMETIK BERLABEL HALAL DAN TIDAK BERLABELHALALDITINJAU MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (StudiKasus Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau)

Penelitian yang berjudul “Minat Konsumen Terhadap Kosmetik yang Berlabel Halal dan Tidak Berlabel Halal Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam”dilatar belakangi bahwa masih banyaknya peredaran produk kosmetik yang tidak memiliki labelisasi halal dan tanpa melalui uji MUI, serta banyaknya mahasiswi yang masih cenderung mengkonsumsi produk yang tidak berlabel halal.Mengkonsumsi kosmetik pada saat ini bukan lagi sebagai kebutuhan tetapi karena pengaruh gaya hidup dan keinginan yang selalu meningkat dan beragam. Kesadaran mahasiswi untuk mengkonsumsi produk halal masih kurang dan juga tidak mengetahui dampak positif yang terkandung pada produk halal tersebut. Hal ini di karenakan masih minimnya perlindungan dan kepastian hukum tentang jaminan produk halal dan kurangnya dalam mensosialisasikan produk halal. Dari penjelasan latar belakang di atas yang menjadi subyek adalah minat konsumen yaitu mahasisiwi fakultas syariah dan hukum UIN Suska Riau dengan alasan karena mayoritas mahasiswinya beragama Islam. Sehingga penulis tertarik untuk mengetahui: bagaimana minat mahasiswi fakultas syariah dan hukum UIN Suska Riau terhadap kosmetik yang berlabel halal dan tidak berlabel halal ditinjau menurut perspektif Ekonomi Islam, serta faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswi fakultas syariah dan hukum UIN Suska Riau memilih kosmetik yang berlabel halal dan tidak berlabel halal. Penelitian ini bersifat lapangan (field research) dilakukan di UIN Suska Riau. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1972 orang yang meliputi seluruh Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum, karena populasinya cukup besar maka penulis mengambil 97 orang atau 5% dari jumlah keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai sampel. Metode pengambilan sampel menggunakan metode Random Sampling. Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa minat konsumen terhadap produk kosmetik berlabel halal sangat diminati khususnya mahasiswi fakultas syariah dan hukum yang mayoritasnya beragama Islam, tetapi masih ada sebagian mahasiswi yang masih memakai atau mengkonsumsi kosmetik yang tidak berlabel halal. Menurut tinjauan Ekonomi Islam, minat konsumen terhadap kosmetik yang berlabel halal dan tidak berlabel halal sudah sesuai dengan Ekonomi Islam. Dimana dalam mengkonsumsi Islam melarang untuk bersifat berlebih-lebihan (israf), dan bermewah-mewahan (tarf). Tetapi dalam Islam mengkonsumsi harus memperhatikan maslahat dan manfaatnya, seperti bersifat qana’ah (kesederhanaan) serta memperhatikan halal dan tayyibnya