PENYEWAAN (IJARAH) PAKAIAN PENGANTIN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM(StudiKasus di DesaKuntuKecamatan Kampar KiriKabupaten Kampar)

Skripsi ini berjudul “PENYEWAAN (IJARAH) PAKAIAN PENGANTIN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar)”. Skripsi ini dilatar belakangi oleh sebagian masyarakat Desa Kuntu yang melakukan sewa-menyewa pakaian pengantin, permasalahannya adalah bagaimana pelaksanaan penyewaan pakaian pengantin tentang perjanjian yang dilakukan dan upah sewa yang tergabung dalam hak dan kewajibannya. Agar penelitian ini lebih terarah dan sesuai dengan yang diinginkan maka penulis memfokuskan pada masalah pelaksanaan penyewaaan (ijarah) pakaian pengantin dan bagaimana praktek sewa-menyewa yang dilakukan ditinjau menurut ekonomi Islam. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sewa-menyewa pakaian pengantin di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar ditinjau menurut perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar, dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini orang yang melaksanakan sewa-menyewa pakaian pengantin di Desa Kuntu, sedangkan objeknya adalah pelaksanaan sewa-menyewa pakaian pengantin. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik dan penyewa yang terlibat dalam sewa-menyewa pakaian pengantin yang berjumlah 1 orang pemilik sementara untuk penyewa populasinya tidak bisa ditentukan jumlahnya secara pasti, hal ini dikarenakan banyaknya penyewa yang setiap harinya berubah atau tidak tetap maka penulis mengambil 39 orang penyewa sebagai sampel penelitian dengan memakai teknik Accidental Sampling. Metode pengumpulan yang digunakan penulis adalah metode Observasi, Wawancara, dan Angket. Adapun metode analisis data yang penulis pakai dalam penelitian ini adalahdeskriptif kualitatif. Sedangkan metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 metode yaitu Metode Deduktif, Metode Induktif, dan Metode Deskriptif. Setelah penulis melakukan penelitian, dapat diketahui bahwa pelaksanaan sewa menyewa yang dilakukan antara pemilik pakaian pengantin terhadap penyewa di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar dilakukan secara lisan dan melalui prosedur-prosedur yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Yakni pelaksanaan sistem perjanjian lisan tanpa adanya bukti secara tertulis dan mengikat. Dalam pembayaran upah sewa sebagian tidak tepat waktu dalam menunaikan kewajibannya, sehingga pihak yang menyewakan merasa dirugikan, serta kurangnya kesadaran penyewa dalam menyegerakan pembayaran upah sewa. Apabila ditinjau dari perspektif ekonomi Islam pelaksanaan penyewaan (Ijarah) pakaian pengantin di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar dilihat dari prinsip-prinsip mu’amalah merupakan suatu transaksi yang dibolehkan karena bisa membantu sebagian masyarakat yang memerlukan pakaian pengantin untuk disewa dengan jalan saling ridha tanpa ada paksaan dan saling memberi manfaat. Namun dilihat dari pelaksanaan akad ijarah dilapangan, pelaksanaannya yang tidak disertai dengan akad tertulis dan tidak disebutkan tentang sanksi, pelanggaran dan ganti rugi jika terjadi kerusakan, serta tidak disebutkanya hak dan kewajiban antara kedua belah pihak yang berakad belum sesuai denganislam yang menganjurkan apabila bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah menuliskannya