PERUMPAMAAN ORANG-ORANG KAFIRMENURUT IBNU KATSIR DALAM TAFSĨRU AL-QUR’AN AL-‘AẒĨM

Skripsi ini berjudul PERUMPAMAAN ORANG-ORANG KAFIR MENURUT IBNU KATSIR DALAM TAFSĨRU AL-QUR’AN AL-‘AẒĨM, bertujuan untuk memahami serta mengembangkan keilmuan yang lebih komprehensif tentang perumpamaan-perumpamaan terhadap orang kafir yang terdapat dalam al-Qur’an dengan mengkaji dan mengungkap penjelasan tentang ayat-ayat perumpamaan. Pada permasalahan ini bertujuan untuk menggali, menelusuri dan mengemukakan pandangan tentang perumpamaan orang-orang kafir dalam al-Qur’an menurut Ibnu Katsir sehingga dapat diketahui bagaimana menurutnya dan menurut al-Qur’an terhadap ayat-ayat tentang perumpamaan orang-orang kafir. Perumpamaan atau amtsal adalah bentuk jamak dari kata matsal yaitu menyerupai atau membandingkan sesuatu dengan sesuatu. Kata al-Matsal dan katakata yang terbentuk dari akar kata tersebut dipergunakan dalam al-Qur’an sejumlah 210 kata. Dari kata al-Matsal inilah muncul pengertian tamsil (perumpamaan). Disebutkan dalam Mu‘jam Mufahras Lĩ Maudhu‘i al-Qur’an al-Karĩm sebanyak 16 ayat yang terdiri dari 11 surat tentang perumpamaan orang-orang kafir. Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode maudhu‘i atau sebuah kajian tafsir tematik. Penelitian ini juga merupakan sebuah penelitian kepustakaan (libarary research), penulis menggunakan kitab tafsir Ibnu Katsir sebagai rujukan utama, kitab-kitab tafsir lainnya juga digunakan untuk melengkapi pembahasan penafsiran Ibnu Katsir tentang perumpamaan oang-orang kafir dalam al-Qur’an. Bahkan juga digunakan informasi dari skripsi, makalah, jurnal dan buku-buku yang berkaitan serta mendukung pada penelitian ini. Berdasarkan penelitian, penulis menemukan berbagai macam perumpamaan orang kafir yang disebutkan dalam al-Qur’an dan penjelasan dari Ibnu Katsir, diantaranya perumpamaan orang yang mengingkari ayat-ayat Allah yaitu seperti anjing yang menjulurkan lidah ketika dihalau maupun tidak dihalau, perumpamaan amal dari orang kafir yaitu seperti mengumpulkan abu di hari yang berangin kencang, perumpamaan orang yang berlindung kepada selain Allah yaitu seperti berpegangan kepada sarang laba-laba, perumpamaan orang kafir yang berada dibawah naungan orang mukmin yang diumpamakan kepada istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth dan perumpamaan orang yang berpaling dari ayat-ayat Allah diumpamakan seperti keledai liar yang lari terkejut. Semua perumpamaan tersebut sesuai dengan maksud dan kondisi ay