KINERJA GURU AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH TSANAWIYAH KECAMATAN BENGKALIS

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan di MTs Kecamatan Bengkalis dimana para guru sudah berpendidikan Sarjana (S1), sudah memperoleh sertifikat profesi, selalu membuat rencana pembelajaran pada saat hendak melakukan pembelajaran di kelas, dan menyusun rencana evaluasi terhadap pembelajaran yang dilakukan dalam satu semester. Namun melaksanakan pembelajaran tidak sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat, tidak melakukan beberapa evaluasi yang sudah ditetapkan dalam rencana evaluasi, serta lebih menekankan metode ceramah. Oleh karena itu, penelitian ini ingin menjawab pertanyaan tentang bagaiman kinerja guru mata pelajaran akidah akhlak di MTs. Kecamatan Bengkalis? Dan Faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja guru mata pelajaran akidah akhlak di MTs. Kecamatan Bengkalis? Untuk memperoleh data tersebut, peneliti menggunakan teknik angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan metode analisa data secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk menganalisa angket, sedangkat data kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil wawancara, yaitu melalui pengumpulan data (Reduksi Data), penyederhanaan data, Pemaparan data/Penyajian data, dan Penarikan dan pengajuan simpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; Pertama, bahwa menurut hasil penilaian kepala sekolah, kinerja guru akidah akhlak berada pada posisi Baik (70.49%). Begitu juga hasil angket yang disebar kepada para guru akidah akhlak yang menunjukkan hasil yang hampir sama, yaitu 74.24% dengan kategori Baik. Kedua, berdasarkan wawancara penulis dengan kepala sekolah, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah tingkat pendidikan; kecerdasan dan pemahaman tentang ilmu agama Islam; iklim sekolah, misalnya pola kepemimpinan di sebuah sekolah yang demokratis; motivasi yang tinggi; kebutuhan, ekonomi, fasilitas, dan iklim sekolah