OBJEKTIVITAS BERITA PEMILIHAN LEGISLATIF 2014 PADA HALAMAN PEMILU DALAM SURAT KABAR RIAU POS

Penelitian ini didasarkan pada fenomena yang terjadi dalam dunia jurnalistik, berita objektif pada dasarnya bersifat subjektif dari wartawan yang melakukan peliputan maupun orang-orang yang terlibat dalam perusahaan media tersebut. Padahal berdasarkan kode etik jurnalistik dan undang-undang pers dalam menyajikan berita, media massa harus objektif. Bertolak dari pemikiran tersebut, penulis melakukan penelitian pada surat kabar Riau Pos untuk mengetahui objektivitas berita pemilihan legislatif 2014 pada halaman pemilu edisi Februari – April 2014. Dalam menganalisis, penulis menggunakan kriteria objektivitas oleh Rahmah Ida. Adapun kriteria yang digunakan yaitu Dimensi Akurasi yang terdiri dari kesesuaian judul dan isi berita, pencantuman waktu, penggunaan data pendukung dan faktualitas berita. Dimensi ketidakberpihakan yang terdiri dari sumber berita dan ukuran fisik luas kolom. Dimensi validitas yang terdiri dari atribusi dan kompetensi. Dan untuk menguji digunakan rumus Holsti, yaitu yang menerapkan objektivitas berita sebesar 0,7 atau 70% adalah berita yang objektif. Metode yang digunakan adalah analisis isi yang termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dianalisis dengan mengunakan kriteria objektivitas sesuai metode Rahmah Ida. Kemudian data dianalisis mengunakan lembar koding selanjutnya dimasukan ke tabel frekuensi. Hasil dari analisis akan dideskripsikan, untuk mengetahui objektivitas Riau Pos dalam pemberitaan pemilihan legislatif 2014 pada halaman pemilu. Dari data yang telah dianalisis menyebutkan bahwa dari 46 berita tentang pemilihan legislatif 2014 yang disajikan Harian Riau Pos ada beberapa berita yang sudah memenuhi unsur objektivitas dan ada juga yang belum objektif. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan data pendukung sebesar 53% dan belum memenuhi kriteria dari rumus Holsti yaitu sebesar 70%. Sehingga dari keseluruhan berita yang diteliti pada kategori penggunaan data pendukung terdapat 21 berita yang sudah objektif dan 25 berita lainya masih belum objektif. Artinya berita-berita pemilihan legislatif 2014 tersebut belum sepenuhnya menambahkan data pendukung berupa tabel, foto, ilustrasi gambar, buku, UU dan lainnya. Padahal media sebagai sumber informasi seharusnya bersifat objektif, manyajikan informasi yang lengkap dengan data pendukung untuk memperkuat tulisan yang disajikan dalam harian Riau Pos