PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 DESA KUAPAN KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan metode sosiodrama dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dan apa faktorfaktor yang mempengaruhi pelaksanaan metode sosiodrama dalam pembelajran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Tujuan penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan metode sosiodrama dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan metode sosiodrama. Penelitian berlokasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar pendidikan agama Islam dan objek penelitian ini adalah pelakasanaan metode sosiodrama dalam pembelajaran agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Subjek penelitian ini berjumlah dua orang guru. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya adalah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan persentase. Rumusnya sebagai berikut: %100x N F P dari penelitian yang penulis lakukan dketahui bahwa pelaksanaa metode sosiodrama dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar tergolong kepada “ cukup baik” dengan jumlah persentase 70,9 %. Adapun faktorfaktor pendukung yang mempengaruhi pelaksaan metode sosiodrama dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah PertamaNegeri 5 desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut: 1. Latar belakang pendidikan guru PAI berasal dari peguruan tinggi 2. Para guru pernah menguti pembinaan dan pengembangan profesi seperti penataran dan sebagainya 3. Kurangnya pengetahuan guru tentang metode sosiodrama 4. Siswa kesulitan dalam menhayati perannya sehingga tidak menjiwainya 5. Keseriusan siswa dalam mendramatisasikan 6. Tidak sesuainya bahan yang dipilih dengan pemerannya 7. Waktu yang kurang mencukup