PENERIMAAN DIRI DENGAN KEBAHAGIAAN ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Anak merupakan salah satu sumber kebahagiaan orang tua dalam sebuah keluarga. Baik ibu dan ayah akan bahagia menyaksikan tumbuh kembang buah hati dengan baik, memperoleh pendidikan, dan pekerjaan yang layak. Namun, memiliki buah hati dengan disabilitas atau biasa disebut dengan anak berkebutuhan khusus tentu bukan menjadi pilihan bagi orang tua. Perbedaan antara anak berkebutuhan khusus dengan anak normal pada umumnya inilah yang terkadang menjadi sumber masalah pribadi ibu dan ayah dalam pencapaian kebahagiaan. Dimana salah satu faktor yang mempengaruhi kebahagiaan adalah penerimaan diri. Ibu dan ayah membutuhkan penerimaan diri untuk menerima keadaan diri pribadi dan orang terdekatnya, berusaha memahami dan menghargai kekhususan buah hati, serta membimbing dan membantu anak berkebutuhan khusus mengembangkan identitas dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dan kebahagiaan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus ditinjau dari jenis kelamin. Subjek penelitian ini berjumlah 152 orang yang terdiri dari 64 laki-laki dan 88 perempuan berusia 35- 60 tahun yang ditentukan menggunakan teknik mixed sampling (penggabungan teknik purposive sampling dengan random sederhana). Data penelitian ini dikumpulkan melalui skala kebahagiaaan dari Seligman dan skala penerimaaan diri dari Supratiknya. Berdasarkan analisis korelasi product moment dihasilkan r sebesar 0,761 dengan p sebesar 0,000, yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan kebahagiaan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap jenis kelamin. Kata Kunci: Kebahagiaan, penerimaan diri, orang tua (Ibu dan Ayah