IDENTIFIKASI KELAYAKAN DAN KINERJA BISNIS DIGITAL (Studi Kasus : Pijar International, Arnasya Technologi dan Gambite Studio)

Startup hanya identik dengan perusahaan kecil yang memiliki ide inovatif dan lekat dengan istilah entrepreneur. Data yang didapatkan berdasarkan wawancara dengan sekretaris CCA yaitu kang Uba “dikota saat ini startup yang ada dikota Cimahi yang terdaftar adalah 30 startup. Namun demikian yang masih aktif atau beroperasi hanya sekitar 15 startup”. Maka sekitar 50% startup di kota Cimahi sudah tutup. Diantara 3 startup yang dipilih adalah Pijar Internasional, arnasya technologi dan gambite studio. Metodologi penelitian yang dipakai adalah PDCA. Hasil analisis untuk kelayakan bisnis startup di kota cimahi dapat disimpulkan bahwa N1 layak ditinjau dari faktor keuangan untuk N1 dan N3 target dari keuangan mereka belum tercapai dengan baik Ditinjau dari faktor operasi dan produksi maka untuk N1 dan N2 sudah tercapai untuk target produksi maka startup N1 dan N2 bisa dikatakan layak dalam sebuah startup bisnis. faktor SDM maka masing masing dari startup N1,N2 dan N3 memiliki kesamaan yaitu belum merasa layak faktor pemasaran, maka untuk N1, N2 dan N3 hampir tidak melakukan pemasaran secara online akan tetapi dari pemasaran ofline mereka melakukan hal tersebut dan jika ditinjau dari pemasaran ofline maka perusahaan mereka layak dalam pembuatan bisnis startup. Hasil analisis untuk kinerja bisnis dapat disimpulan bahwa Personal Satisfaction pada faktor keuangan N2 puas. Sedangakan N1 dan N3 belum memenuhi target profit, omset dan aset perusahaan mereka maka dapat dikatakan prusahaan mereka belum puas. Hasil analisis kinerja bisnis dalam variabel Profitability untuk faktor keuangan maka N1 dan N3 belum merasa puas tetapi untuk N2 sudah merasa puas. Hasil analisis kinerja bisnis dalam variabel Satisfied Stakeholders (Clients & Employees) pada faktor SDM untuk N1 dan N2 merasa pua sedangakn untuk N3 belum merasa puas. Hasil analisis kinerja bisnis dalam variabel Balance between Work and Private Life pada faktor SDM dan keuangan maka N1 dan N3 belum puas sedangkan N2 dikatakan puas Hasil analisis kinerja bisnis dalam variabel Innovation pada faktor SDM maka N1, N2 dan N3 sudah merasa puas. Hasil analisis kinerja bisnis dalam variabel Firm survival/ Continuity pada faktor keuangan dan pemasaran maka N1 dan N2 sudah merasa puas. Hasil analisis kinerja bisnis dalam variabel Contributing back to Society pada faktor keuangan maka untuk N1,N2 dan N3 belum merasa puas