PENGARUH RASIO SOLVABILITAS, INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) (Studi kasus pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI tahun 2012 – 2015)

Perusahaan sub sektor otomotif dan komponen merupakan salah satu perusahaan yang cukup berkembang. Selain memiliki cakupan industri yang luas dan produktivitas tenaga kerja yang tinggi, sektor tersebut juga memiliki pertumbuhan pasar yang meningkat setiap tahunnya sehingga menarik bagi investor untuk menanamkan sahamnya. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu Earning Per Share (EPS) dan variabel independen diantaranya rasio solvabilitas, inflasi, dan tingkat suku bunga. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh rasio solvabilitas, inflasi, dan tingkat suku bunga terhadap Earning Per Share (EPS) pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen tahun 2012-2015. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI. Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 12 perusahaan dengan periode penelitian 4 tahun sehingga diperoleh 48 sampel untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel. Uji yang dilakukan dalam metode ini adalah Uji Chow, Uji Hausman, dan metode yang digunakan yaitu Random Effect Model (REM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio solvabilitas, inflasi, dan tingkat suku bunga terhadap Earning Per Share (EPS). Secara parsial rasio solvabilitas dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap EPS, sedangkan tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap EPS. Kata Kunci: Rasio Solvabilitas (DER), Inflasi (laju inflasi), Tingkat Suku Bunga (BI rate), Earning Per Share (EPS)