STUDI INTELLECTUAL CAPITAL PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SENTRA INDUSTRI JEANS CIHAMPELAS BANDUNG

Proses bisnis suatu organisasi mengalami perubahan dari bisnis yang berbasis produksi menjadi bisnis berbasis pengetahuan (knowledge – based business). Dampak dari perubahan bisnis tersebut salah satunya adalah perubahan perhitungan aset perusahaan yang saat ini mulai berfokus pada aset tak berwujud, di mana salah satu aset tak berwujud perusahaan adalah Intellectual Capital (IC). Fokus pada penghitungan dan pengelolaan IC ini mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dapat menerapkan efisiensi karena hal ini dianggap mampu mendukung competitive advantage. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimanakah faktor-faktor dari setiap komponen IC dan posisinya di Sentra Industri Jeans Cihampelas, serta melakukan perumusan strategi yang bisa diimplementasikan pada Sentra Industri Jeans Cihampelas. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan jenis penelitian deskriptif. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling yang bersifat snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data. Penelitian ini menggunakan teknik analisis yang didasarkan pada pengukuran Intellectual Capital Statement (ICS) made in Europe. Pada UMKM di Sentra Industri Jeans Cihampelas terdapat lima belas faktor IC yang terbagi ke dalam tiga komponen yaitu Human Capital (HC), Structural Capital (SC), dan Relational Capital (RC). Faktor IC supplier relationship diidentifikasi sebagai kekuatan, sementara faktor IC relationships to co-operation partners (hubungan dengan pemerintah) diidentifikasi sebagai kelemahan. Sedangkan bila didasarkan berdasarkan komponen IC, Human Capital diidentifikasi sebagai kekuatan dan Structural Capital sebagai kelemahan. Hasil analisis IC tersebut dapat dijadikan landasan dalam menyusun strategi yang mendukung kesuksesan bisnis di Sentra Industri Jeans Cihampelas. Contoh strategi yang bisa diterapkan terkait faktor Customer Relationship adalah mengkomunikasikan produk – produk baru yang mereka jual, menjadi sarana evaluasi dengan menerima saran atau masukan dari konsumen, dan membangun loyalitas pelanggan. Sedangkan strategi yang bisa digunakan terkait Management Instrument yaitu membangun sistem pelayanan yang terkomputerisasi, memaksimalkan pemanfaatan teknologi internet dalam menjalankan proses bisnis, sehingga diharapkan tindakan ini mampu meningkatkan produktivitas, mampu menempati market position yang baik