Budaya Seppuku dalam Film Letters From Iwo Jima (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Tentang Budaya Seppuku dalam Film)

Kajian budaya seringkali kita temukan dalam sebuah film. Hal ini disebabkan karena kajian tentang budaya memiliki daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. Salah satu budaya yang sering diangkat dalam sebuah film adalah budaya seppuku, atau lebih dikenal dengan harakiri. Tidak sedikit film Hollywood yang mengangkat budaya seppuku ini untuk dijadikan film, selain Letters From Iwo Jima sendiri, ada pula film yang berjudul 47 Ronin yang merupakan film bertemakan samurai, dan juga film populer yang hampir tidak ada hubungannya dengan samurai sekalipun, yakni The Wolverine. Film Letters From Iwo Jima ini mengangkat cerita tentang tentang perjuangan prajurit Jepang ketika melawan tentara Amerika pada saat Perang Dunia II. Mereka mempertaruhkan nyawanya demi melindungi pulau Iwo Jima yang akan diambil alih oleh pihak Amerika untuk mempermudah penyerangan ke pulau-pulau utama Jepang. Ketika menghadapi kekalahan, para prajurit Jepang yang ingin tetap mempertahankan harga diri dan kehormatannya memilih jalan seppuku. Mereka percaya bahwa dengan melakukan seppuku atas dasar nilai bushido, harga diri mereka akan tetap terjaga. Seppuku yang dilakukan oleh tentara Jepang ini terlihat dalam komunikasi verbal dan nonverbal, oleh karena itu untuk menciptakan refleksi realita yang terjadi di kehidupan nyata, penelitian ini menggunakan metode analisis Semiotika Charles Sanders Peirce, yang mana tandanya terbagi atas icon, index, dan symbol. Kemudian didukung dengan literatur teori komunikasi massa, teori semiotika peircean, dan literatur mengenai nilai-nilai bushido, yang bertujuan agar penelitian ini memiliki landasan berpikir teoritis. Dengan demikian penelitian ini telah menemukan pemahaman mengenai motif-motif seppuku yang dilakukan oleh beberapa karakter di film ini, yakni berdasar dari nilai kode etik samurai, yaitu nilai bushido Kata kunci: seppuku, semiotika, cultural studie