PENGEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT BATAM-SINGAPURA DENGAN TEKNOLOGI DWDM UNTUK MENGAKOMODASI KEBUTUHAN KANAL S/D 2020 PADA PT.TELKOM INTERNASIONAL

ABSTRAKSI: Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan akibat adanya factor penggerak 4T (Teknologi, Telekomunikasi, Transportasi, Turisme) dan 4I (Informasi, Industri, Investasi, Individualisme). Hal ini ditunjukkan dengan semakin canggih alat komunikasi yang digunakan. Berawal dari penggunaan surat, berkembang menjadi telegraf, telepon, hingga akhirnya internet. Saat ini internet mengalami peningkatan dalam jumlah pengguna dan menjadi aspek yang sangat penting dalam kehidupan, terutama untuk komunikasi jarak jauh yang saat ini sudah didukung dengan penggunaan serat optik. Kondisi seperti ini menyebabkan peningkatan pada kapasitas traffic yang dibutuhkan. Sehingga untuk menjaganya dibutuhkan pengembangan kapasitas pada system. Pengembangan system komunikasi kabel laut Batam-Singapura dilakukan pada proyek BSCS I (Batam - Singapore submarine Cable System) milik PT.Telin yang merupakan gerbang utama telekomunikasi kabel laut Indonesia menuju jalur internasional. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan kapasiPengembangan menggunakan teknologi DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) yang merupakan teknik transport fiber optic dengan cara multiplexing dari banyak panjang gelombang yang berbeda ke fiber optic tunggal, sehingga mengurangi jumlah penggunaan perangkat dan efisiensi pemakaian serat optic. Dalam pengembangan ini dibahas mengenai metode peramalan, factor pendukung peramalan, korelasi antar factor pendukung peramalan, peramalan kebutuhan kapasitas traffic dan kanal berdasarkan factor pendukung, serta alokasi panjang gelombang.tas traffic dan kanal hingga tahun 2020.Hasil pengembangan system komunikasi kabel laut yang dilakukan menunjukkan bahwa BSCS I dapat mengakomodasi kebutuhan kanal hingga tahun 2020, yaitu dibutuhkan kapasitas traffic sebesar 62.5825 Gbps atau tujuh buah kanal dengan teknologi DWDM. Hasil peramalan diperoleh dari perhitungan nilai rata-rata peramalan kebutuhan kapasitas traffic berdasarkan IPM dan PDRB. Hal itu disebabkan dengan adanya korelasi yang sangat besar antara kedua factor pendukung tersebut.Kata Kunci : BSCS I, DWDM, PT.Telin, IPM, PDRB, trafficABSTRACT: Globalization caused of 4T (Technology, Telecommunications, Transportation, Tourism) and 4I (Information, Industry, Investment, Individualism) . it is indicated by sophisticating of communication devices. Starting from the use of letters, evolved into a telegraph, telephone, and internet. The internet has increasing the number of users and become an important aspect of life especially for long haul transmission that supported by the use of fiber optics. This condition needs expansion of traffic capacity. The expansion of communication submarine cable system done on BSCS (Batam-Singapore submarine Cable System) I owned by PT.TELIN, which is a gateway for telecommunication of submarine cable system towards international lines. This is done to anticipate and accomodate the demands of traffic and canal capacity up to 2020.Expansion with DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) technology is a multiplexing technique of many different wavelengths into a single optical fiber, thus reducing number of the device and efficiency of optical fibers. In this section discussed about the forecasting methods, affecting factor of forecast, correlation between affecting factor of forecast, forecast of traffic and canal capacity based on affecting factor, and wavelength allocation.The expansion of submarine cable system shows that BSCS I can accommodate the demand of traffic and canal capacity up to 2020 for 62.5825 Gbps or seven canal with DWDM technology. The results obtained from the calculation of average traffic capacity based on IPM and PDRB, it caused of there is a close correlation between IPM and PDRB.Keyword: BSCS I, DWDM, PT.Telin, IPM, PDRB, traffi