Analisis Pendukung dan Penghambat Keberlanjutan Home Industri Konveksi di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi: aspek-aspek pendukung dan penghambat keberlanjutan home industri konveksi di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengusaha home industri konveksi di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat berjumlah 335 pengusaha. Besaran sampel ditentukan dengan penghitungan Slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 77 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria pengusaha yang secara khusus menggunakan bahan baku kulit sintetis. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan matriks (tabel) SWOT. Hasil menunjukkan berdasarkan analisis melalui matriks SWOT keberadaan home industri di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat dapat terus berlanjut karena memiliki kekuatan (strengths) dan peluang (opportunies) berupa: (1) Biaya angkut bahan baku dan hasil produksi yang murah, (2) Dekat dengan bahan baku dan tenaga kerja, (3) Model produk yang variatif, (4) Model produk yang selalu mengalami perkembangan (5) Besarnya distribusi produk dalam kota, (6) Terjaminnya kualitas produk, (7) Konsumen tetap dan membantu pemasaran produk pengusaha, (8) Terdapat bahan baku alternatif (9) Penjualan menggunakan media sosial dan (10) Keberadaan sarana dan prasarana transportasi yang memudahkan akses untuk menjangkau bahan baku, pusat pasar serta transportasi umum. Disamping itu keberadaan home industri konveksi di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat juga terhambat karena home industri konveksi tersebut memiliki kelemahan (weakness) dan tantangan (threats) berupa: (1) Kurangnya penjualan secara langsung sehingga fokus penjualan utama secara tidak langsung, (2) Banyaknya pengusaha yang tidak memiliki tempat penjualan (3) Kesulitan mendapatkan pinjaman modal, (4) Persaingan terhadap produk lokal dan impor, (5) Persaingan penjualan yang sangat ketat, (6) Banyaknya konsumen yang melakukan hutang, (7) Kelangkaan bahan baku akibat dari depresiasi nilai tukar rupiah dan persaingan mendapatkan bahan baku diantara para pengusaha, (8) Lokasi industri melanggar ketentuan UU Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian dan (9) Proses produksi yang melambat dan kualitas produk menurun akibat apabila terdapar tenaga kerja yang keluar. This research aims to support: supporting aspects and the sustainability of the home industry convection in Kemayoran District, central Jakarta. The study used a descriptive method with the survey approach. The population in this research is all home industry entrepreneurs convection in central Kemayoran district of Jakarta amounted to 335 entrepreneurs. Sample size is determined with Slovin counting so that the sample obtained as much as 77 respondents. Sampling techniques use purposive sampling with the criteria of entrepreneurs who specifically use synthetic leather raw materials. Methods of collecting data by observation, interviews and documentation. The analysis technique uses a descriptive analysis by using a SWOT matrix (table). Results showed based on analysis through matrix SWOT existence of home industry in the district Kemayoran Central Jakarta can continue because it has the strengths and opportunities (opportunies) in the form of: (1) The cost of transportation of raw materials and Production products are cheap, (2) close to raw materials and labor, (3) product Model is Variative, (4) product Model that is always experiencing the development (5) The magnitude of the distribution of products in the city, (6) The Guaranteed product quality, (7) the consumer remains and Assisting the marketing of entrepreneurs ' products, (8) There are alternative raw materials (9) Sales using social media and (10) the existence of transportation facilities and infrastructures that facilitate easy access to reach raw materials, market centers and public transport. Besides the existence of the home industry convection in the district of Kemayoran central Jakarta also hampered because the industrial home of the convection has weaknesses (weakness) and challenges (threats) in the form of: (1) lack of direct sales so that the focus The major sales indirectly, (2) Many entrepreneurs who do not have a place of sale (3) difficulty in obtaining capital loans, (4) competition on local and imported products, (5) Competitive sales competition, (6) The number of consumers Who do debts, (7) The scarcity of raw materials due to depreciation of rupiah exchange rate and competition to obtain raw materials among the entrepreneurs, (8) Industrial location violates LAW Number 3 year 2014 about industry and (9) Production process and the quality of the product decreases due to the labor that comes out