Model Pembelajaran Menyundul (Heading) Dalam Teknik Dasar Sepakbola Menggunakan Media Balon Plastik Pada Siswa Kelas VII SMP Almubarak

Peneltian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran menyundul dalam teknik dasar sepakbola menggunakan media bola balon plastik pada kelas VII SMP Almubarak yang terdiri dari 70 siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau Research And Development, yaitu dengan mengembangkam model pembelajaran guna anak bisa lebih tertarik dan mudah dalam melakukan teknik dasr menyundul dalam sepakbola, adapun media yang digunakan adalah bola balon plastik yang, bola ini digunakan karena sifatnya yang sangat aman bagi siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan : pertama, penelitian berisi 18 model pembelajaran menyundul yang sebelumnya divalidasi oleh ahli dan keseluruhan model dinyatakan valid. Kedua, tingkat kemudahan pada uji coba skala kecil sebesar 81,56% dan kemenarikan sebesar 77,96%. Ketiga, pada ujicoba skala besar tingkat kemudahan sebesar 84,44% dan kemenarikan sebesar 85,47%. Yang berarti model pembelajaran yang dibuat ini layak digunakan dalam pembelajaran. This research aims to develop a heading learning model in the basic technique of football using plastic balloon media in class VII Almubarak Junior High School consisting of 70 students. The method used in this study is the Research and Development method, namely by developing learning models for children to be more interested and easier in conducting basic techniques in football, while the media used are plastic balloons which, these balls are used because of their nature which is very safe for students. Based on the results of the study showed: first, the study contained 18 heading learning models that were previously validated by experts and the overall model was declared valid. Second, the level of convenience in small-scale trials amounted to 81.56% and attractiveness amounted to 77.96%. Third, in the large scale trials the ease level was 84.44% and the attractiveness was 85.47%. Which means the learning model created is suitable for use in learning