GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KONSELING KB DI PUSKESMAS KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Latar Belakang : Menurut hasil SDKI tahun 2015, CPR meningkat hanya sebesar 0,5%, yaitu dari 57,4% (2007) menjadi 57,9% (2012). Hal ini disebabkan masih tingginya angka drop-out kepesertaan ber-KB (20-27%), dan masih rendahnya pemakaian metode jangka panjang (25,1%). Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan 10 akseptor KB mengenai kepuasan ibu terhadap pelayanan konseling KB, didapatkan 7 akseptor KB yang tidak puas dengan pelayanan petugas kesehatan disebabkan karena keterbatasan ruang dan waktu serta kurangnya komunikasi dari bidan dalam menjelaskan tentang kontrasepsi. Tujuan : Diketahuinya gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan konseling KB di Puskesmas Kalasan Sleman Yogyakarta. Metode Penelitian : Menggunakan desain deskriptif dengan jumlah sampel 32 responden, pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan dianalisis secara deskriptif. Hasil : Dari 32 responden terdapat 59,4% akseptor yang memiliki tingkat kepuasan dalam kategori kurang, 28,1% akseptor dalam kategori cukup, dan 12,5% dalam kategori puas. Simpulan dan Saran : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akseptor kurang puas mendapatkan pelayanan KB. Hal ini dapat menjadi data dasar bagi bidan supaya lebih memahami aspek-aspek yang dapat meningkatkan kepuasan pelayanan KB sehingga diharapkan kepada bidan lebih tanggap akan keluhan dan kebutuhan pasien, lebih handal dalam memberikan pelayanan dan lebih empati dalam memberikan asuhan kepada pasien