PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP KEBUGARAN KARDIORESPIRASI PADA LANSIA

Latar Belakang : Seiring bertambahnya usia menjadi lanjut usia, kondisi kebugaran kardiorespirasi akan semakin menurun. Kebugaran kardiorespirasi adalah kemampuan jantung dan paru serta pembuluh darah untuk mengambil oksigen lalu mendistribusikannya ke jaringan saat istirahat maupun latihan. Kebugaran kardiorespirasi dapat diukur dengan menentukan VO2max. Latihan fisik low impact seperti senam dapat membantu meningkatkan kebugaran kardiorespirasi dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler pada lansia. Senam lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan dan tidak memberatkan jika diterapkan pada lansia. Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap kebugaran kardiorespirasi pada lansia. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan pre test and post test one group design, 17 orang lansia menjadi sampel dengan non probability sampling. Sampel dibagi menjadi 1 kelompok, yaitu kelompok yang diberikan latihan senam lansia yang dilakukan 3 kali seminggu selama 4 minggu. Penelitian ini menggunakan alat ukur Six Minutes Walking Test (SMWT) yang dikonversikan kedalam rumus VO2max untuk mengukur kebugaran kardiorespirasi. Uji normalitas dengan saphiro wilk test. Uji hipotesis dengan paired sample t-test digunakan untuk mengetahui peningkatan kebugaran kardiorespirasi pada kelompok perlakuan. Hasil : Hasil uji hipotesis pada kelompok perlakuan dengan uji paired sample t-test diperoleh p=0,000, yang berarti ada pengaruh senam lansia terhadap peningkatan kebugaran kardiorespirasi pada lansia. Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian senam lansia terhadap peningkatan kebugaran kardiorespirasi pada lansia. Saran : Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan sampel yang lebih banyak, waktu penelitian yang lebih lama, serta alat ukur yang berbeda