KELENGKAPAN PENGISIAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2011

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 104/100.000 kelahiran hidup dan salah satu penyebab langsungnya 9% karena partus lama. Patograf merupakan alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi, menatalaksana persalinan dan kewajiban untuk menggunakannya secara rutin pada setiap persalinan serta dicatat secara lengkap dan benar untuk menilai atau memantau sejauh mana pelaksanaan asuhan persalinan yang aman telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya kelengkapan pengisian partograf dan identifikasi penyebab ketidaklengkapan pengisian partograf di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta 2011. Penelitian ini menggunakan metode descriptive dengan pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional. Pengambilan sampel ini dengan teknik proportionate stratified random sampling yakni formulir partograf yang telah diisi oleh bidan dalam kurun waktu 1 tahun sebanyak 51 status pasien yang dilengkapi dengan pengisian partograf sebanyak 34 status pasien. Pengumpulan data melalui checklist dan wawancara dengan bidan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase terbanyak dengan kategori lengkap sebanyak 58,8% pada kelengkapan praktik pencatatan pengisian partograf. Kelengkapan pengisian partograf terisi secara lengkap 100% hanya pada pasien pengguna Jampersal sedangkan untuk pasien umum atau Jamkesmas tidak ada yang terisi secara lengkap bahkan ada yang tidak membuat partograf dengan alasan malas, tidak ada teguran, dan mood dari masing-masing bidan untuk melakukan pengisian partograf secara lengkap. Kesimpulannya adalah tidak semua pasien ibu bersalin dilakukan pengisian partograf secara lengkap 100%, hanya pada pasien tertentu yang membutuhkan syarat kelengkapan partograf sebagai kelengkapan administrasi seperti Jampersal