HUBUNGAN FREKUENSI KUNJUNGAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU JERUK DUSUN BANJARAN KULON PROGO TAHUN 2011

Latar Belakang : Data Depkes 2004 menyebutkan masalah gizi masih terjadi di 77,3 persen kabupaten dan 56 persen kota di Indonesia. Studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun Banjaran Kulon Progo didapatkan bahwa dari 15 balita, didapatkan hasil sebanyak 8 ibu (53%) tidak rutin melakukan kunjungan ke posyandu dan 7 ibu (47%) rutin melakukan kunjungan ke posyandu. Dari 8 ibu balita yang tidak rutin melakukan kunjungan lima diantaranya memiliki balita yang status gizinya kurang. Kasus gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia sebenarnya dapat ditanggulangi sejak dini dengan pemantauan secara teratur setiap bulannya. Balita yang secara teratur dibawa ke posyandu, maka kesehatan balita akan terpantau sehingga status gizi balita juga akan lebih baik. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan frekuensi kunjungan balita dengan status gizi balita di Posyandu Jeruk Dusun Banjaran Kulon Progo. Metode Penelitian : Metode dalam penelitian ini adalah observasional dengan rancangan studi analitik korelasimenggunakan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive samplingyaitu balita yang terdaftar di posyandu Jeruk dusun Banjaran Kulon Progo tahun 2011 sebanyak 37 orang. Instrumen penelitian adalah data kunjungan posyandu dan rekapan penimbangan balita. Hasil penelitian dianalisis dengan rumus chi square. Hasil penelitian :Frekuensi kunjungan balita ke Posyandu Jeruk Dusun Banjaran Kulon Progo sebagian besar adalah rutin sebanyak 20 anak (54,1%). Status gizi balita di Posyandu Jeruk Dusun Banjaran Kulon Progo sebagian besar adalah baik sebanyak 22 anak (59,5%). Hasil uji chi square diperoleh p-value (0,037) < α(0,05) dan koefisien kontingensi sebesar 0,325. Kesimpulan :Ada hubungan antara frekuensi kunjungan balita dengan status gizi balita di Posyandu Jeruk Dusun Banjaran Kulon Progo dengan keeratan hubungan renda