HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KESETARAAN GENDER DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB DI DESA MURTIGADING SANDEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2011

Rendahnya peran suami dan keikutsertaan suami menjadi akseptor KB, bisa mempengaruhi kelangsungan program KB di Indonesia. Dari studi pendahuluan di Desa Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta, 8 (0,6%) orang suami, 6 (0,4%) orang mengatakan bahwa KB hanya diperuntukkan oleh wanita saja. Tujuan penelitian ini secara umum adalah diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan suami tentang kesetaraan gender dengan keikutsertaan menjadi akseptor KB. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 59 responden yang diperoleh dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis untuk menguji hipotesis menggunakan rumus Fisher’s exact. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan suami tentang kesetaraan gender termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 61% dan sebagian besar tidak ikut menjadi akseptor KB yaitu sebanyak 72,9%. Berdasarkan hasil uji statistic dengan rumus Fisher’s exact didapatkan hasil nilai signifikansi 0,236 (p>0,05) tidak ada hubungan tingkat pengetahuan suami tentang kesetaraan gender dengan keikutsertaan menjadi akseptor KB di Desa Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta tahun 2011. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan pada pihak PLKB bekerjasama dengan puskesmas adalah melakukan penyuluhan dan pembinaan program KB berwawasan gender sehingga kelestarian program KB akan lebih meningkat