PELAKSANAAN INFORMED CONSENT PADA TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RSUD WATES KULON PROGO TAHUN 2010

Angka kejadian sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo cukup tinggi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 11 Oktober 2010, kasus ibu bersalin dengan tindakan sectio caesarea 40% dari 120 persalinan yang ada, dengan indikasi terbanyak (30%) berupa DKP (Disproporsi Kepala Panggul) dan komplikasi yang sering terjadi berupa potensi untuk menjadi infeksi (20%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan informed consent pada tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo bulan Desember tahun 2010. Desain penelitian adalah deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah one shot model. Populasi penelitian adalah ibu bersalin dengan tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo pada bulan Desember 2010 dengan jumlah populasi 36 orang. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan sampling jenuh. Jumlah sampel 36 orang. Data diperoleh dengan pengisian kuesioner. Teknik analisis yang digunakan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur tetap informed consent pada tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Wates sudah ada. Pelaksana informed consent 100% dilakukan oleh dokter. Informed consent 100% diberikan sebelum tindakan sectio caesarea dilakukan. Penjelasan yang diberikan dengan nilai rata-rata 73,41% sehingga dikategorikan sedang. Bentuk informed consent adalah secara tertulis (100%). Pemberi consent didominasi oleh suami (52,78%), sedangkan oleh pasien sendiri 19,44 %. Sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan informed consent pada tindakan sectio caesarea dilaksanakan dengan baik dengan nilai rata-rata 88,625%. Bagi pihak Rumah Sakit Umum Daerah Wates khususnya dokter, bidan dan perawat hendaknya dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan informed consent dengan lebih baik lagi dengan memberikan penjelasan secara lengkap