FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DUSUN NGABEAN, MARGOREJO, TEMPEL, SLEMAN, YOGYAKARTA

Banyak wanita yang sulit menentukan pilihan kontrasepsi, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga karena metode-metode tersebut mungkin tidak dapat diterima oleh para wanita sehubungan dengan kebijakan nasional keluarga berencana, kesehatan individual, dan kesehatan reproduksi, atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD pada pasangan usia subur (PUS)di Dusun Ngabean, Margorejo, Tempel, Sleman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional dan cara pengambilan data dengan kuesioner dan wawancara. Subyek dalam penelitian ini adalah wanita pasangan usia subur yang tidak berKB dan akseptor IUD yang drop out di Dusun Ngabean, Margorejo, Tempel, Sleman sejumlah 49 pasangan usia subur. Teknik analisis yang digunakan adalah prosentase. Berdasarkan hasil penelitia dapat diketahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD pada PUS adalah faktor biaya sebesar 4 orang (8,2%), faktor pengambila keputusan keluarga adalah suami sebanyak 24 orang (49,0%), Faktor keyakinan/kepercayaan sebanyak 6 orang (12,2%), Faktor efek samping 15 orang (30,6%). Saran bagi bidan adalah agar dapat bekerja sama dengan lintas sektor seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan informasi tentang kontrasepsi IUD terhadap PUS dan cara efektif mengatasi efek samping sehingga dapat meningkatkan minat ibu pasangan usia subur untuk menggunakannya