HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2011

Indonesia tercatat sebagai negara yang tertinggi tingkat angka kematian ibunya (AKI) di kawasan Asia Tenggara, yakni kematian yang terjadi pada saat kehamilan, persalinan, dan 42 hari pasca persalinan. Ketuban Pecah Dini merupakan salah satu penyebabnya. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI,2007), angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia. Berdasarkan pengambilan data rekam medik bulan Mei – Juli 2011RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan paritas primipara ada 156 (55,32%) orang, multipara 117 (41,49%) orang, dan grande multipara 9 (3,19%) orang. Kejadian Ketuban Pecah Dini ada 108 (38,30%) orang. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2011. Desain penelitian ini adalah surveydengan menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Tehnik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Pengambilan data dari rekam medik dengan menggunakan format pengumpulan data. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji statistik non parametrik Chi Squaredengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian didapatkan nilai signifikasi 0,027. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalindi RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2011. Saran bagi tenaga kesehatan khususnya Bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul agar dapat memberikanpelayanan yang lebih berkualitas sehingga angka Kejadian Ketuban Pecah Dini dapat ditekan