HUBUNGAN PERSALINAN POSTMATUR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2009

Mortalitas perinatal merupakan tolak ukur kemampuan suatu negara dalam upaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan menyeluruh. Semakin tinggi angka kematian perinatal menunjukkan bahwa semakin buruk layanan kesehatan suatu negera. Kehamilan postmatur mempunyai hubungan erat dengan mortalitas dan morbiditas perinatal.Risiko yang terjadi pada ibu adalah perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat. Sedangkan risiko pada janin adalah berat lahir rendah atau meninggal dalam kandungan akibat kekurangan zat makanan dan oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persalinan postmatur dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSU PKU Muhammadiyah Bantul Tahun 2009. Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan waktu prospektif. Penentuan jumlah sampelpada penelitian ini menggunakan teknik Sampling Jenuh yaitu sebanyak 47 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa responden yang paling banyak adalah ibu postmatur yang memiliki bayi yang mengalami asfiksia sedang yaitu sebanyak 25 orang (53,2%) dan yang paling sedikit adalah ibu postmatur yang memiliki bayi dengan asfiksia berat yaitu sebanyak 7 orang (14,9%). Hasil analisa penelitian dengan Chi Square didapatkan hasil bahwa nilai taraf signifikansi (p) lebih kecil dari taraf kesalahan 5% (0,000 < 0,05), karena yang diuji dalam penelitian ini hanya variabel kejadian asfiksia pada bayi, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik kejadian asfiksia pada bayi tergantung dari persalinan postmatur. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan mampu memberikan konseling tentang pencegahan persalinan postmatur dan mampu memberikan tindakan cepat dan tepat terkait persalinan postmatur dan asfiksia pada bayi baru lahir