HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WATES KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2009

Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Neonatal yang dilahirkan dari wanita dengan KPD dan persalinan yang terlambat, sekitar 30% meninggal atau mengalami cacat neurologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD Wates Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2009. 70 Jenis penelitian survey analitik, pendekatan waktu studi retrospektif, dianalisis dengan chi kuadrat dan pengujian keeratan hubungan dengan koefisien kontingensi. Responden penelitian adalah semua bayi baru lahir di RSUD Wates Kulon Progo periode 1 Januari sampai31 Desember tahun 2009. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data melalui studi dokumentasi pada data rekam medik bayi baru lahir di RSUD Wates Kulon Progo tahun 2009. 64 Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai c 2 hitung 6,199. Selanjutnya nilai Chi Kuadrat hitung dibandingkan dengan Chi Kuadrattabel pada dk = 2 ,tingkat kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan 95%, diperoleh nilai Chi Kuadrat (c 2 ) tabel sebesar 5,991. Adapun keeratan hubungannya ditunjukkan dari koefisien kontingensi 0,150, berarti ada hubungan sangat rendah antara ketuban pecah dini dengan asfiksia neonatorumpada bayi baru lahir di RSUD Wates Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2009. Diharapkan ibu hamil dapat memperhatikan dan menjaga kehamilannya sehingga dapat mengantisipasi terjadinya KPD yang berakibat asfiksia neonatorum, serta petugas lebih tanggap menangani kasus KPD dan Asfiksia neonatorum. Kata kunci : Ketuban Pecah Dini, hubunga