PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FLUOR ALBUS PADA SISWI KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL TAHUN 2010

Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi pada remaja putri adalah keputihan (fluor albus). Sebanyak 51 % wanita di Indonesia tingkat pengetahuan mereka tentang cara mengatasi fluor albus tergolong rendah dan di Yogyakarta sendiri 60% remaja putri mengaku tidak tahu apa yang dimaksud dengan fluor albus. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan salah satunya adalah penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang fluor albus pada siswi kelas X SMA Negeri 1 Sewon Bantul tahun 2010. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu. Jumlah sampel 30 orang dan dibagi menjadi 2 yaitu 15 orang untuk kelompok eksperimen dan 15 orang untuk kelompok kontrol. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan nilai (P sig) > αatau P > 0,05. Hasil penelitiaan, kelompok kontrol sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang tentang fluor albus 10 orang sebelum penyuluhan dan 9 orang sesudah penyuluhan. Kelompok eksperimen sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang tentang fluor albus 8 orang dan sesudah penyuluhan sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan tinggi 11 orang. Setelah dilakukan uji t-test dengan menggunakan program SPSS Windows Release 17diperoleh untuk prestest-posttest kelompok eksperimen didapatkan nilai mean sebesar -32 dengan standar deviasi 16,69. Nilai t-test sebesar -7,422 pada df 14 dengan taraf signifikansi 0,000. Sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang fluor albus karena nilai p < 0,05 (0,000