HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOSARI I

Latar Belakang: Stunting atau anak pendek adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama yang berdampak pada perkembangan kognitif yang melambat, pertumbuhan yang lambat, menurunnya produktifitas dan mengalami penurunan kesehatan termasuk penyakit kardiometabolik yang berkembang. Prevalensi stunting nasional meningkat hingga mencapai 37,2 % sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 35,6% dan tahun 2007 sebanyak 36,8%. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari I tahun 2016. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode survei analitik case control dengan pendekatan waktu retrospective. Sampel sebanyak 83 kasus dan 83 kontrol dengan teknik kuota sampling. Metode analisa yang digunakan adalah Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang memiliki anak stunting rata-rata berumur 31 tahun, sebanyak 50,3% ibu tidak bekerja memiliki anak stunting dan sebanyak 52,1% ibu memiliki pendidikan rendah dengan anak stunting. Tinggi badan ibu