HUBUNGAN FAKTOR IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WATES KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN 2015

Latar Belakang: Angka kematian neonatal di Indonesia dalam 5 tahun terahir tetap sama yaitu 19/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian diantaranya adalah Uterine Fetal Death (IUFD) 29,5%, dan bayi dengan berat badan lahir rendah 11,2%. Angka Kejadian BBLR tahun 2014 di Indonesia yaitu 10,2%. Faktor penyebab BBLR adalah faktor ibu, janin, dan plasenta. Kejadian BBLR di RSUD Wates mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan Faktor Ibu dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Wates Kulon Progo Yogyakarta Tahun 2015. Metode Penelitian: Jenis penelitian survey analitik dengan desain cross sectional (potong lintang). Sampel penelitian ini diambil dengan tekhnik propotionate simple random sampling sebanyak 310 orang, dengan rincian data ibu yang melahirkan bayi BBLR sebanyak 43 data dan BBLN 267 data. Data dianalisis secara univariat menggunakan rumus presentase, dan uji bivariat menggunakan uji Kendal tau. Hasil: Hasil uji Kendal tau menunjukan bahwa faktor ibu yang berhubungan dengan kejadian bayi BBLR di RSUD Wates Kulon Progo Yogyakarta tahun 2015 adalah usia ibu (p-v = 0,000), usia kehamilan (p-v = 0,000), paritas (p-v = 0,035), jarak kehamilan (p-v = 0,000), dan kadar haemoglobin (p-v = 0,001). Kesimpulan: Faktor Ibu yang berhubungan dengan kejadian berat bayi baru lahir di RSUD Wates Kulon Progo Yogyakarta adalah usia ibu, usia kehamilan, paritas, jarak kehamilan, dan kadar haemoglobin ibu. Saran: Peningkatan kualitas ANC, sehingga ibu yang memiliki faktor resiko melahirkan bayi BBLR dapat segera teridentifikasi dan tertangani lebih cepat. Kata Kunci : Usia ibu, Usia kehamilan, Paritas, Jarak kehamilan, Kadar Haemoglobin, BBL Sumber : 23 buku (2007-2015), 14 e-jurnal, 8 website, 4 skripsi Halaman : xiii, 59 halaman, 3 tabel, 2 gambar, 13 lampira