Hubungan Perilaku Ibu tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue pada Anak Usia SD di Wilayah Puskesmas Kasihan I Bantul

Masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya semakin meningkat dan penyebarannya semakin luas adalah demam berdarah dengue. Demam berdarah dengue bisa mengenai semua kelompok umur, namun insidensi terbanyak pada anak di bawah umur 15 tahun. Kunci keberhasilan penanggulangan deman berdarah dengue yaitu dengan gerakan Pemberantasan sarang nyamuk. Pemberantasan sarang nyamuk merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular demam berdarah dengue (Aedes Aegypti) di tempat-tempat perkembangbiakannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan perilaku ibu tentang pemberantasan sarang nyamuk dengan kejadian demam berdarah dengue pada anak usia SD di wilayah kerja Puskesmas Kasihan I Bantul. Rancangan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan waktu retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia SD menderita dan tidak menderita demam berdarah dengue berjumlah 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa responden yang paling banyak mempunyai perilaku pemberantasan sarang nyamuk dengan kategori baik yaitu 31 orang (51,7%), perilaku kurang baik yaitu 29 orang (48,3%) dan yang mengalami deman berdarah sebanyak 32 orang (53,3%) dan yang tidak mengalami 28 orang (46,7%). Berdasarkan analisa data dengan menggunakan rumus chi square didapatkan nilai (c 2=19,526, P= 0,000 , dan Koefisien kontigensi= 0,496). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai (p) lebih kecil dari 0,05 ( 0,000