Hubungan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dengan Kejadian Campak pada Bayi dan Balita di Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta Tahun 2013- 2014

Latar Belakang: Campak merupakan salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Faktor yang mempengaruhi kejadian campak adalah jenis kelamin anak, berat badan lahir, pendidikan ibu, jumlah penghuni rumah, pendapatan keluarga, pekerjaan ibu pemberian ASI eksklusif, pemberian vitamin A dan umur saat pemberian imunisasi campak. Jumlah kasus campak yang ada di Kabupaten Bantul tahun 2014 yaitu sebanyak 59 (42,38%) kasus. Tujuan : Diketahui hubungan BBLR dan ASI eksklusif dengan kejadian campak pada bayi dan balita. Metode : penelitian ini adalah survey case control. Sampel penelitian ini adalah bayi dan balita yaitu 35 orang untuk kelompok kasus campak dan 70 orang kelompok kontrol yang sehat. Metode pengumpulan data penelitian ini melalui studi dokumentasi. Analisis data yaitu uji chi- square dan Odd Ratio untuk mengetahui besar risiko dan analisis multivariate dengan regresi logistik berganda Hasil : kejadian campak pada tahun 2013 adalah 9 (20,5%) kasus dan pada tahun 2014 sebanyak 26 kasus. Hasil analisis bivariat diperoleh bahwa ada hubungan ASI eksklusif dengan kejadian campak (p= 0,000), tidak ada hubungan BBLR dengan kejadian campak (p=0,298). BBLR bukan merupakan faktor risiko kejadian campak (OR=0,470), dan riwayat ASI eksklusif bukan faktor risiko kejadian campak (OR=0,083). Simpulan: BBLR tidak mempengaruhi kejadian campak, sedangkan bayi balita yang riwayat ASI Eksklusif bukan merupakan faktor risiko dari kejadian campak, walaupun ASI Eksklusif berhubungan dengan kejadian campak. Saran : diharapkan bagi ibu yang mempunyai bayi dan balita agar memberikan ASI secara Eksklusif minimal 6 bulan guna menghindari bayi atau balita dari penyakit campak