Media and ethnic conflict in west Borneo A Case Study of the Conflict between the Madurese

INTISARI Tesis ini menggambarkan fenomena tentang konflik etnis di Kalimantan Barat. Ada beberapa konflik meletus di Kalimantan Barat. Ada beberapa konflik meletus di Kalimantan Barak di antara kelompok-kelompok etnis antara lain adalah: etnis Dayak, etnis Cina, etnis Melayu, dan Madura. Konflik-konflik itu melibatkan banyak orang dari Tatar belakang yang berbeda-beda, termasuk mereka yang hidup baik di daerah pedalaman maupun di kota. Konflik-konflik itu terjadi pada kurang lebih lima betas suku bangsa, di antaranya adalah antara Su ku Dayak dan Madura yang diawali pada tahun 1950 di Samalantan, Kabupaten Sambas. Konflik-konflik itu disebabkan oleh perkelahian perorangan. Konflik-konflik antara dua kelompok etnis tersebut berlangsung sampai 1999, saat etnis Madura juga terlibat konflik dengan etnis Melayu. Antara konflik-konflik etnis antara di Kalimantan Barat, konflik antara etnis Dayak dan etnis Madura yang terjadi pada tahun 1997 adalah konflik yang terbesar. Koflik itu tidak hanya berakibat korban materi, akan tetapi juga korban manusia dalam juinlah besar. Tetis ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis peran media dalam menyajikan konflik ini. Bagaimana media itu menyajikan berita ten tang konflik, dapat tergambar dalam tesis Mi. Sumber utama diambil dari Akeaya Pontianak Post dan Kompas. Data dikumpulkan secara kualitatif dan dianalisis melalui kajian literatur. Dalam tesis ini, ditemukan fenomena penting mengenai isu konflik dan persepsi orang terhadap konflik, misalnya masalah yang dim uat dalam media, situasi dan usaha-usaha penyelesaian konflik, empat faktor yang menyebabkan konflik. Perangkat analisis dan pendekatan yang digunakan adalah teori discourse. Secara serius, tesis ini menggambarkan dan menjelaskan fenomena mengenai konflik antara etnis Dayak dan etnis Madura di Kalimantan Barat pada tahun 1997 seperti yang disajikan dalam media. Kata kunci:konfliketnis, Kalimantan Barat, Dayak, Madura, Melayu.