Pengetahuan Gizi Ibu Hubungannya Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung

ABSTRAK Darmayanti, Nila. 2011. Pengetahuan Gizi Ibu Hubungannya Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Skripsi, Program Studi S1 Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik , Jurusan Teknologi Industri Unuversitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Mazarina Devi, M. Si. (II) Ir Ummi Rohajatin, M.P Kata Kunci: Pengetahuan Gizi Ibu, Status Gizi, Anak Balita Status gizi anak balita di Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung sebagian besar terolong baik. Status Gizi anak balita yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengetahuan ibu. Tinggi rendahnya tingkat pengetahuan ibu dapat juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu dan usia ibu. Kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dapat terpenuhi jika konsumsi makan balita terpenuhi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak balita di Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini termasuk penelitian Survey dengan pendekatan Cross Sectional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita berusia 36-60 bulan di Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 35 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan wawancara, kuesioner (angket) dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data pengetahuan berhubungan secara signifikan terhadap status gizi, terbukti dengan (sig.) 0,002 rtabel (0,334), sehingga dapat disimpulakan bahwa pengetahuan gizi ibu dan status gizi anak balita menunjukkan hubungan yang signifikan, hal ini berarti bahwa pengetahuan gizi ibu yang baik akan menjadikan status gizi anak juga lebih baik. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini 1). Bagi ibu, Hendaklah para ibu selalu aktif mengikuti program posyandu sehingga dapat mengetahui perkembangan status gizi balitanya. Ibu dapat meningkatkan pengetahuan gizi, yang meliputi : bahan makanan, cara pengolahan makanan, sampai pada cara penyajian makanan baik melalui buku, media massa, penyuluhan, dan lain-lain. 2). Bagi petugas kesehatan, Peningkatan pembinaan ke Posyandu dalam menangani kasus gizi kurang dan buruk terutama Posyandu yang terdapat kasus gizi kurang dan buruk paling tinggi. 3). Bagi peneliti lain, Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak balita dengan cakupan lebih meluas mengingat bahwa penelitian ini baru membahas mengenai salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi balita yakni pengetahuan gizi. 4) Bagi Bapak Lurah atau Bapak RT, Meningkatkan pembinaan kepada masyarakat terhadap pentingnya pelayanan posyandu di desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung