Optimasi Static Routing Pada Intranet Memanfaatkan Load Balancing Menggunakan Mikrotik-Os

Jaringan Intranet berskala kecil seperti pada perusahaan atau organisasi kelas menengah kebawah menggunakan routing statis pada Router-Routernya. berbagai alasan menggunakan routing statis yang pertama karena faktor biaya karena tidak membutuhkan perangkat yang mahal, kedua perwatan dan troubleshooting yang relatif mudah. Akan tetapi ada beberapa kelemahan yang harus diterima akibat dari penggunaan routing statis tersebut salah satu kelemahan yang sering dirasakan oleh administrator jaringan adalah tidak memiliki kemampuan fail over, sehingga apabila salah satu Router mati maka aktifitas pada jaringan juga ikut berhenti. Load balancing merupakan suatu metode yang diterapkan pada Router yang dapat membagi beban data/ bandwith kebeberapa jalur yang dimiliki oleh Router, sehingga selain dapat mengurangi beban yang berlebihan terhadap salah satu jalur dengan menggunakan Load balancing diharapkan juga dapat dilakukan fail over. Mikrotik merupakan salah satu sistem operasi pada Router yang memiliki beberapa fitur yang menerapkan metode Load balancing dengan beberapa algoritma., Pengujian penelitian ini menggunakan metode pengukuran secara quantitas tentang seberapa baik performa jaringan. Variabel pengukuran performa jaringan menggunakan Troughtput (Downstream dan Upstream) Metode penelitian dilakukan menggunakan metode ekperimental kategori Pre Experimental, dengan melakukan pengujian langsung di laboratorium dengan membandingkan antara Router yang menggunakan routing statis tanpa Load balancing dengan Router yang menggunakan routing statis dengan Load balancing pada topologi dan kondisi yang sama. Kata Kunci: Intranet, fail over, Load balancing, Troughtput, Downstrean, Upstream, Mikrotik-O