Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ekosistem Berbasis Discovery-Inquiry dengan Sumber Belajar Pantai Lekok sebagai Sarana Mengembangkan Sikap Ilmiah, Keterampilan Proses Sains, dan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII SMPN 1 Lekok

ABSTRAKNurdiana, Fatatus Rizka. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ekosistem Berbasis Discovery-Inquiry dengan Sumber Belajar Pantai Lekok sebagai Sarana Mengembangkan Sikap Ilmiah, Keterampilan Proses Sains, dan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII SMPN 1 Lekok. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Ibrohim, M.Si, (II) Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si., M.Si. Kata Kunci : perangkat pembelajaran, discovery-inquiry, pantai Lekok, sikap ilmiah, keterampilan proses sains, pemahaman konsepKurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Salah satu model pembelajaran yang sesuai untuk pendekatan ilmah adalah discovery-inquiry. Perencanaan pembelajaran yang baik akan menciptakan pencapaian pembelajaran yang baik. Perencanaan tersebut adalah menyiapkan perangkat pembelajaran yang bersifat kontekstual dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar sekolah. Penelitian ini bertujuan: 1) mengembangkan perangkat pembelajaran ekosistem berbasis discovery-inquiry dengan sumber belajar pantai Lekok, 2) mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran ekosistem yang dikembangkan. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model 4-D Thiagarajan (1974). Data penelitian terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitif diperoleh dari skor hasil validasi perangkat pembelajaran, skor angket pendapat siswa dan guru, skor penilaian pemahaman konsep, sikap ilmiah dan keterampilan proses sains. Data kualitatif berupa saran dari validator dan masukan hasil uji coba perangkat pembelajaran. Validasi dilakukan oleh dosen ahli perangkat pembelajaran dan ahli lapangan. Uji coba terbatas dilakukan di kelas VII-F SMPN 1 Lekok, Kabupaten Pasuruan dengan jumlah 39 siswa.Hasil validasi perangkat pembelajaran menunjukkan kriteria sangat valid, dengan rincian nilai validitas silabus, RPP, LKS, instrumen penilaian, dan handout secara berturut-turut adalah 97,9%, 99,4%, 99,2%, 96,9%, dan 96,8%. Hasil uji coba menunjukkan nilai pemahaman konsep, sikap ilmiah, dan keterampilan proses sains berturtut-turut adalah 76,2%, 63,5%, dan 70,1%. Hasil uji coba menunjukan bahwa keterlaksanaan perangkat pembelajaran mendapatkan kriteria sangat praktis dengan nilai 81,6%. Kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari angket guru menunjukkan kriteria sangat praktis dengan nilai 85,7% dan ditinjau dari angket siswa menunjukkan kriteria praktis dengan nilai 78,6%. Penggunaan discovery-inquiry dengan sumber belajar pantai Lekok menjadikan pembelajaran bersifat kontekstual. Sumber belajar kontekstual menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Kinerja ilmiah siswa pada pembelajaran mampu meningkatkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah. Peningkatan sikap ilmiah dan kinerja ilmiah nantinya akan bermuara pada terciptanya konsep jangka panjang pada memori siswa. Saran pemanfaatan produk adalah 1) perangkat pembelajaran ekosistem digunakan sesuai dengan karakteristik siswa, 2) diharapkan bisa membantu guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan materi lain dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada disekitar sekolah, 3) pelaksanaan pembelajaran diperlukan kerja sama antara guru, kepala sekolah, dan pemilik tambak. Saran yang berkaitan dengan diseminasi adalah 1) validation testing perlu dilakukan pada tahap awal disemiasi, 2) perangkat pembelajaran diperkenalkan pada forum diskusi seperti pada MGMP, 3) pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar di sekitar sekolah perlu dilakukan. Saran untuk pengembangan produk lebih lanjut adalah 1) proses validasi sebaiknya dilakukan kepada lebih banyak guru , 2) validasi instrumen sebaiknya dilakukan per instrumen yang dikembangkan, 3) perangkat pembelajaran di eksperimenkan