STUDI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PERDU dI HUTAN MUSIM TAMAN NASIONAL BALURAN

ABSTRAK Munawaroh, Siti. 2012. Studi Keanekaragaman Tumbuhan Perdu di Hutan Musim Blok Palboto Taman Nasional Baluran. Skripsi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Ir. Suhadi (II) Ir. Nugrahaningsih, M.P Kata Kunci: Taman Nasional Baluran, Hutan musim, Perdu, Keanekaragaman. Taman Nasional Baluran merupakan salah satu taman nasional yang berfungsi sebagai tempat pelestarian flora maupun fauna dan mempunyai tipe ekosistem yang berbeda, salah satunya hutan musim yang mempunyai curah hujan cukup tinggi serta musim kemarau panjang. Pada musim kemarau tumbuhan menggugurkan daun-daunnya. Keadaan vegetasi tidak begitu lebat dan tidak terlalu banyak persaingan antar pepohonan yang besar menyebabkan munculnya berbagai jenis perdu. Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan bagi pengelola Taman Nasional Baluran. Banyaknya kegiatan manusia di dalam kawasan hutan misalnya perburuan liar, penebangan pohon, pencurian burung, penggembalaan hewan, pencurian hasil hutan, dan penggarapan lahan secara illegal menyebabkan kerusakan serta berkurangnya keanekaragaman hayati khususnya berupa perdu di blok Palboto. Tujuan Penelitian adalah: (1) mengetahui indeks keanekaragaman jenis tumbuhan perdu yang berada di hutan musim blok Palboto Taman Nasional Baluran, (2) mengetahui indeks kemerataan jenis tumbuhan perdu yang berada di hutan musim blok Palboto Taman Nasional Baluran, (3) mengetahui faktor abiotik yang paling berperan terhadap keanekaragaman jenis tumbuhan perdu di hutan musim blok Palboto Taman Nasional Baluran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang dilaksanakan pada bulan Desember 2011. Data penelitian diperoleh dengan kegiatan pengumpulan dan penyusunan data untuk mengungkap keanekaragaman tumbuhan perdu di hutan musim blok Palboto. Objek dalam penelitian meliputi seluruh jenis tumbuhan perdu di hutan musim blok Palboto. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode belt transek dengan panjang 400 m dan lebar 5 m, bila dijadikan plot maka satu belt transek dapat dibagi menjadi 80 plot berukuran 5x5 m. Teknik analisis data menggunakan indeks keanekaragaman jenis Shanon-Wienner, indeks kemerataan menggunakan rumus Evenness dan faktor abiotik dianalisis menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Indeks keanekaragaman perdu di hutan musim blok Palboto berada pada rentangan 0,286-1,225. Hasil perhitungan diketahui bahwa indeks keanekaragaman di blok Palboto berada pada kategori rendah yang menunjukkan bahwa kondisi ekosistem di hutan musim blok Palboto cenderung menurun sehingga keanekaragaman perdu menjadi berkurang.; (2) indeks kemerataan perdu yang ditemukan di hutan musim blok Palboto berada pada rentangan 0,115 hingga 0,820. Hasil ini menunjukkan nilai indeks kemerataan di blok tersebut rendah. Semakin kecil nilai E atau mendekati nol, maka semakin tidak merata penyebaran organisme dalam komunitas yang mengindikasikan bahwa pada blok Palboto ini ada tumbuhan yang mendominasi; (3) faktor abiotik yang mempengaruhi indeks keanekaragaman di blok Palboto adalah suhu dan kelembaban udara mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar 0,012 dan 0,025; kelembaban dan suhu tanah mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar 0,169 dan -0,005 sedangkan pH tanah mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar -0,088. Kelima faktor abiotik tersebut mempunyai hubungan yang kurang erat dengan keanekaragaman perdu di blok Palboto