Penerapan Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X.2 SMAN 2 Blitar Materi Perusakan dan Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan hasil observasi di SMAN 2 Blitar, ditemukan bahwa siswa masih kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, jika diberi kesempatan siswa jarang sekali untuk bertanya atau menyampaikan gagasan. Kemampuan mengajukan ide-ide kreatif terkait dengan permasalahan tertentu masih rendah. Siswa juga terbiasa menghafal materi-materi biologi yang ada di buku, siswa jarang dilatih dalam memecahkan masalah. Fakta-fakta tersebut mengakibatkan keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan langkah-langkah model PBL yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar siswa siswa kelas X-2 SMAN 2 Blitar melalui tahapan PBL. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X-2 SMAN 2 Blitar dengan jumlah 36 siswa yang terdiri 6 siswa dan 30 siswi. Materi pembelajaran yang digunakan adalah Pencemaran pada sub pokok bahasan Perusakan Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan. Instrumen pembelajaran yang digunakan meliputi RPP dan LKS sedangkan instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran model PBL mencakup kegiatan guru dan siswa, lembar observasi keterampilan berpikir kreatif berdasarkan rancangan/desain sederhana berupa produk, hasil belajar berdasarkan hasil jawaban soal tes siswa dan format catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran model PBL telah terlaksana dengan baik. Guru telah melakukan semua tahap-tahap model pembelajaran PBL yaitu mengorganisasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan menilai proses pemecahan masalah. Keterampilan berpikir kreatif siswa meningkat karena siswa sudah mulai terlatih untuk memecahkan masalah yang diorientasikan oleh guru. Peningkatan ini ditandai dengan bertambahnya Persentase untuk masing-masing aspek berpikir kreatif yaitu aspek generating 51,35% pada siklus I menjadi 75,67% pada siklus II, aspek planning meningkat dari 40,54% menjadi 62,16% dan aspek producing berubah dari 24,32% menjadi 48,64%. Hasil belajar siswa mengalami perubahan positif sesuai yang diharapkan peneliti. Pada siklus I, C1 (55,40%), C2 (27,70%), C3 (12,83%), dan C4 (4,05%) Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II C1 (40,54%), C2 (28,37%), C3 (21,62%), dan C4 (9,46%). Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar biologi siswa mengalami peningkatan melalui penerapan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL). Peneliti menyarankan untuk mempersiapkan fenomena yang real dan menarik dalam orientasi masalah serta menyertakan nilai hasil belajar siswa sehingga penerapan PBL mampu lebih memotivasi siswa untuk belajar