UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SALINGTEMAS DI SMP NEGERI 4 KEPANJEN PADA KONSEP LINGKUNGAN

ABSTRAK Resti, Vica, Dian Aprelia. 2010. Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Model Pembelajaran Salingtemas di SMP Negeri 4 Kepanjen pada Konsep Lingkungan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Pudyo Susanto, M.Pd, (II) Dr. Fatchur Rohman, M.Si. Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, model pembelajaran Salingtemas Gambaran mengenai proses pembelajaran yang hanya berupa transfer ilmu dari guru ke siswa masih dapat dijumpai di SMP Negeri 4 Kepanjen. Pada proses pembelajaran banyak didominasi oleh peran guru tanpa melibatkan keaktifan siswa dalam menjawab atau bertanya. Guru telah memberikan suatu konsep yang pasti dari fenomena yang ditampilkan tanpa memberikan kesempatan siswa untuk berpendapat, sehingga hampir 90% siswa belum terbiasa untuk aktif bertanya atau menjawab pertanyaan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model pembelajaran Salingtemas di SMP Negeri 4 Kepanjen pada konsep lingkungan. Peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus. Desain PTK yang digunakan mengacu pada model Kemmis dan Taggart yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010 pada bulan Maret-Mei 2010. Model pembelajaran Salingtemas yang digunakan terdiri dari 5 tahapan yang meliputi pendahuluan, pembentukan/pengembangan konsep, aplikasi konsep dalam kehidupan, pemantapan konsep, dan penilaian. Strategi analisis pengetahuan awal siswa dilakukan pada saat observasi awal dengan memberikan soal pretest pada siswa.Tahapan pendahuluan berisi kegiatan menyajikan fenomena kehidupan nyata, penyajian isu (sains, lingkungan, teknologi, masyarakat), menyajikan atau membimbing penemuan masalah. Beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan pada tahapan pembentukan konsep ialah ceramah, demonstrasi, pemutaran video, pengamatan di luar kelas, praktikum di dalam/di luar kelas, diskusi kelompok kecil, dan diskusi kelas. Tahapan aplikasi konsep dalam kehidupan berisi penyajian isu baru (teknologi, lingkungan, masyarakat) dan pemecahan masalah baru. Tahapan pemantapan konsep dapat dilakukan dengan memberikan kuis, klarifikasi penguasaan konsep yang kurang benar, dan penekanan pada konsep-konsep kunci/penting. Penilaian dapat ditempuh dengan dua cara yaitu mengelompokkan kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran dan melakukan post-test. Beberapa upaya yang telah dilakukan telah mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Frekuensi terendah banyaknya butir soal yang belum mampu mengajak siswa berpikir kritis ialah pada saat pelaksanaan post-test Siklus II, yaitu sebesar 23 dari frekuensi total butir soal tiap-tiap siswa sebesar 140. Kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada Siklus II telah mengalami peningkatan bila dibandingkan pada Siklus I. Frekuensi banyaknya butir soal yang belum mampu mengajak siswa untuk berpikir kritis pada pelaksanaan pembelajaran Siklus II telah mengalami penurunan menjadi 368 dari frekuensi total butir soal tiap-tiap siswa sebesar 630. Saran yang dapat diajukan di antaranya ialah penerapan model pembelajaran Salingtemas perlu menghadirkan beberapa fenomena yang bervariasi sehingga mampu mengajak siswa untuk lebih aktif berpikir menganalisis fenomena yang telah dihadirkan, dan penerapan model pembelajaran Salingtemas untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa perlu diterapkan secara intensif dan berkesinambungan dalam pelajaran Biologi. ABSTRAK Resti, Vica, Dian Aprelia. 2010. Ability Enhanced Efforts Thinks Student Critical Passes of Study Model Salingtemas at SMPN 4 Kepanjen in Environment Concept. Skripsi, The Faculty of Biology Education FMIPA Malang. The Lecturer by : (I) Drs. Pudyo Susanto, M.Pd, (II) Dr. Fatchur Rohman, M.Si. Keyword: ability thinks critical, study Salingtemas model The description hit study process only shaped science transfer from teacher to student admits of met at SMPN 4 Kepanjen. In study process many dominated by teacher character without involve student liveliness in answer or ask. The teacher has given a definitive to concept from phenomenon that displayed without give to chance student to have a notion, so that almost 90% the student not yet accustomed for mobile ask or answer question. This watchfulness aims to increase ability thinks student critical passes study with applications model Salingtemas at SMPN 4 Kepanjen in environment concept. Researcher uses class action watchfulness kind (PTK) with two cycles. PTK design that used of threatens in model “Kemmis and Taggart” that is planning, action execution, observation, and reflection. The Research is carried out in semester even school year 2009/2010 in March-May 2010. The study model Salingtemas that used to consist of 5 stages that cover that is: a concept formation/development, concept application in life, concept stabilization, and evaluation. Student beginning erudition analysis strategy is done at the time of beginning observation with gives exercise pretest in student. Activity full foreword stage presents real life phenomenon, rumors presentation (science, environment, technology, society), present or guide problem invention. activities some types that done in concept formation stage lecture, demonstration, video twiddling, observation outside class, practicum at in/at outside class, little group discussion, and class discussion. Application concept stage in new rumors full life presentation (technology, environment, society) and new trouble shooting. Concept stabilization stage can be done with give quiz, concept mastery clarification both fully correct, and emphasis in key/important concepts. Evaluation can be better with two manners that is group ability think student critical until do study post-test process. The several efforts that done can to increase the abilities thinks critical student. Exercise grain quantity bottommost frequency not yet can to invite student thinks critical at the time of execution II cycle post-test that is as big as 23 from exercise grain total frequency every student as big as 140. Ability has thought critical student during study process has gone in II cycle experience when compared in my cycle. Exercise grain quantity frequency not yet can to invite student to think critical in cycle study II execution experience depreciation has been 368 from exercise grain total frequency every student is 630. The suggestion that can be submitted among others study model applications. The Salingtemas necessary present several phenomenon’s that. So that can to invite student to be more mobile think to analyze phenomenon that presented, and study model applications Salingtemas to increase ability thinks student critical necessary applied intensively and continual in Biology lesson