Pengaruh varietas dan umur kelapa (Cocos nucifera) terhadap tebal, berat, dan kadar serat nata de coco

Kelapa merupakan tanaman budidaya yang menjadi sandaran jutaan petani, namun pada saat ini kelapa masih belum dimanfaatkan secara optimal. Sementara ini, baru industri besar yang telah mengolah seluruh komponen buah kelapa menjadi produk dengan nilai ekonomi yang tinggi. Bagian buah kelapa yang selama ini jarang dimanfaatkan adalah air kelapa, masyarakat banyak yang menganggap air kelapa sebagai limbah, padahal air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai produk olahan yang bernilai tinggi, yaitu nata de coco. Nata dapat dibuat dari bahan atau media cair yang mengandung gula, protein, dan mineral; dengan bantuan bakteri Acetobacter xylinum. Kandungan nutrisi dalam air kelapa sangat dipengaruhi oleh varietas kelapa dan umur kelapa, sehingga kemungkinan ada perbedaan jika digunakan sebagai media nata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh varietas kelapa terhadap tebal, berat, dan kandungan serat nata de coco; (2) Mengetahui pengaruh umur kelapa terhadap tebal, berat, dan kandungan serat nata de coco; (3) pengaruh interaksi antara umur dan varietas kelapa terhadap tebal nata de coco; (4) pengaruh interaksi antara umur dan varietas kelapa terhadap berat nata de coco, serta (5) pengaruh interaksi antara umur dan varietas kelapa terhadap kadar serat nata de coco. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2006 sampai dengan Desember 2006, di laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan variabel bebas berupa 3 varietas kelapa, yaitu (1) kelapa gading (varietas Eburnea), (2) kelapa hijau (varietas Viridis), dan (3) kelapa merah (varietas Rubescens); serta umur kelapa yaitu (1) kelapa muda dan (2) kelapa tua; masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Data dalam penelitian ini adalah tebal lapisan, berat lapisan, dan kadar serat dalam lapisan nata de coco. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis Varians dua arah, apabila F hitung lebih besar daripada F 0,05 maka dilanjutkan dengan uji BNJ 0,05. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) ada pengaruh varietas dan umur kelapa terhadap tebal lapisan nata de coco; tebal nata tertinggi dihasilkan oleh varietas kelapa gading dan kelapa yang berumur muda; (2) ada pengaruh varietas dan umur kelapa terhadap berat lapisan nata de coco; berat nata tertinggi dihasilkan oleh varietas kelapa gading dan kelapa yang berumur muda; (3) tidak ada pengaruh interaksi antara varietas dan umur kelapa terhadap berat lapisan nata de coco; (4) tidak ada pengaruh interaksi antara varietas dan umur kelapa terhadap tebal lapisan nata de coco; serta (5) ada pengaruh interaksi antara varietas dan umur kelapa terhadap kadar serat lapisan nata de coco, kadar serat tertinggi dihasilkan oleh kelapa hijau yang berumur tua