Grammatical Errors Made by the Seventh Graders of International Class Program at International Laboratory of UM

ABSTRAK Elsa, Vivi. 2012. Kesalahan Tata Bahasa yang Dibuat oleh Siswa Kelas VII Program Kelas Internasional di Sekolah Internasional Laboratorium UM. Skripsi, Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Dr Johanes Ananto Prayogo, M.Pd., M.Ed, dan Suharyadi, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: Tata Bahasa, Kesalahan Tata Bahasa, Tulisan Recount. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan kesalahan tata bahasa dalam tulisan recount siswa. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Internasional Laboratorium UM dan mengambil siswa kelas tujuh Program Kelas Internasional sebagai subjeknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian ini adalah 10 tulisan recount siswa yang menceritakan tentang suatu momen berkesan dalam hidup mereka. Kesalahan tata bahasa yang ditemukan diklasifikasikan berdasarkan Surface Strategy Taxonomy yang dikemukakan oleh Dulay dkk. (1982), kesalahan-kesalah tersebut adalah kesalahan omission, kesalahan addition, kesalahan misformation, dan kesalahan misordering. Studi ini menemukan bahwa ada 255 kesalahan yang ditemukan dari data. Jenis kesalahan dengan frekuensi tertinggi adalah kesalahan misformation (43.52%) yang terdiri dari: misformation dari verb, misformation dari to be, misformation dari noun, misformation dari adjective, misformation dari subject pronoun, misformation dari gerund, misformation dari infinitife, misformation dari object pronoun, misformation dari arictle, misformation dari prepoiton, misformation dari possessive pronoun, misformation dari auxiliary, misformation dari passive voice, misformation dari reflective pronoun, misformation dari conjuction, misformation dari quantifier. Frekuensi kesalahan tertinggi kedua adalah kesalahan omission (32,94%) kesalahan-kesalahan tersebut adalah, omission dari plural marker, omission dari article, omission dari suffix-ed, omission dari prepotion, omission dari verb, omission dari subject pronoun, omission dari conjuction, omission dari noun, omission dari s-v agreement, omission dari apostrope ‘s, omission dari possessive pronoun, omission dari reflective pronoun, dan omission dari phrase. Frekuensi tertinggi ketiga adalah kesalahan addition (15,66%) yang terdiri dari kesalahan-kesalahan addition dari suffix-ed, addition dari to be, addition dari preposition, adddtion dari article, omission dari adjective, addition dari adverb, dan addition dari quantifier. Kesalahan berikutnya dengan frekuensi terendah adalah kesalahan misordering (7,83%) kesalahan-kesalahan tersebut adalah misordering dari noun phrase, misordering dari clause, dan miordering dari verb phrase. Berdasarkan temuan dari penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat diberikan kepada guru bahasa Inggris, siswa, dan para peneliti berikutnya. Guru disarankan untuk memberikan siswa eksposur lebih ke struktur bahasa Inggris yang berbeda dengan bahasa Indonesia dan untuk lebih memperhatikan bagian dari struktur bahasa Inggris yang sulit bagi para siswa. Para siswa disarankan untuk membaca lebih banyak sumber tentang bahasa Inggris. Selain itu, penting bagi para siswa untuk melakukan latihan-latihan yang lebih dalam struktur yang dianggap sulit dan mengingat struktur yang berbeda antara bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian mengenai analisis kesalahan. Hal ini dapat dilakukan pada genre teks yang lain dan menggunakan taksonomi lainnya